Potensi Perikanan di Riau Masih Cukup Tinggi, Begini Penjelasannya

Potensi Perikanan di Riau Masih Cukup Tinggi, Begini Penjelasannya
Ilustrasi: Kerambah ikan danau PLTA Koto Panjang, Kampar, Riau

HARIANRIAU.CO - Dinas Kelautan dan Perikanan Riau mencatat potensi lahan perikanan di Riau masih cukup tinggi. Hak ini juga membuktikan bahwa bisnis perikanan di Bumi Lancang Kuning juga cukup menjanjikan.

Dari data yang dipaparkan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau, Herman Mahmud, potensi lahan untuk perikanan masih cukup luas di Riau. Untuk lahan air tawar saja ada 53.020,07 Ha yang tersebar di 12 kabupaten kota di Riau.

Wilayah paling luas adalah Kabupaten Kuansing yang mencapai 20.537,90 Ha. Kemudian disusul kabupaten Rohul seluas 8.704,08 ha, Pelalawan 8.421,81 ha, Kampar 6.521,30 ha dan Inhu seluas 3.162,20 ha.

Selanjutnya di wilayah Meranti ada 2.000 ha, Bengkalis ada 638,20 ha, Pekanbaru 650,00 ha, Siak 399,78 ha, Dumai 225 ha, dan Rokan hilir 102,80 ha.

"Dari total potensi lahan air tawar itu yang baru teralokasi seluas 6.000,70 ha," tuturnya Selasa (10/08).

Sementara itu untuk lahan air payau tercatat ada sekitar 31.268,57 ha. Sedangkan alokasinya baru 18.647,61 ha. Lalu potensi lahan laut mencapai 149.030,68 ha. Alokasinya sudah seluas 69.838,04 ha.

Dijelaskan Herman, saat ini pihaknya tengah prioritaskan dua pembangunan dua budidaya di masa pandemi ini. Pertama yakni budi daya perikanan dan budi daya penangkapan ikan.

"Ada beberapa program yang sudah terealisasi saat ini. Pertama adalah budi daya tambak udang di Rupat, Bengkalis dan Keramba jaring apung di wilayah Meranti. Kemudian ada juga Budi daya ika patin di wilayah Kampar," tandasnya. (mcr)

Halaman :

Berita Lainnya

Index