Dinas PKH Riau Jelaskan Tanda - Tanda Hewan Peliharaan Terjangkit Rabies

Dinas PKH Riau Jelaskan Tanda - Tanda Hewan Peliharaan Terjangkit Rabies
Kasi Kelembagaan Sumber Daya Keswan dan Pengawasan Obat, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Riau drh Revalita Budhiani

HARIANRIAU.CO - Penyakit rabies termasuk salah satu penyakit yang berbahaya. Bahkan jika terinveksi rebovirus (virus reabies) penderita dipastikan bisa meninggal dunia.

"Jadi memang penyakit rabies itu tidak bisa disepelekan. Hewan atau manusia yang terinveksi rabies dipastikan akan meninggal," kata Kasi Kelembagaan Sumber Daya Keswan dan Pengawasan Obat, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Riau drh Revalita Budhiani, Rabu, (29/9/2021).

Revalita juga menjelaskan, setidaknya ada 2 ciri - ciri hewan terpapa rabies yang bisa diamati dari pelikaunya. Pertama, tanda - tanda agresif. Tanda - tanda ini cenderung membuat hewan peliharaan akan memberikan respon secara berlebihan terhadap suatu hal yang bergerak.

"Bahkan kayu bergerak pun digigit. Kemudian, hewan yang terjangkit rabies cenderung akan menghindari matahari," tuturnya.

Adapun untuk ciri - ciri kedua, yakni tanda - tanda silent. Anjing yang telah terpapar rabies biasanya akan lebih suka berdiam diri di lantai atau bersembunyi di tempat - tempat gelap. Karena takut dengan cahaya matahari, air dan takut dengan benda - benda yang bergerak.

"Oleh sebab itu, kami mengimbau kepada pemilik hewan agar selalu melakukan pencegahan penularan virus rabies dengan memperhatikan kesehatan hewan dan pemiliknya. Apalagi sekarang ini, pandemi tren memelihara hewan naik. Karena mereka tak banyak keluar rumah jadi asik bermain dengan hewan," jelasnya.

Penyakit rabies adalah zoonosis atau jenis penyakit yang  bisa menularkan dari hewan ke manusia dan dari hewan ke hewan. Revalita menyebut bahwa rabies merupakan penyakit kedua mematikan setelah HIV/AIDS. Dengan demikian, manusia atau hewan yang sudah terpapar rabies dipastikan mati.

Dia menambahkan, metode penularan virus rabies tersebut dari air liur hewan. Adapun hewan jenis hewan yang bisa menularkan rabies yakni senua jenis hewan berdarah panas, terutama anjing, kucing dan monyet atau kera.

"Namun dari realitas saat ini 90% rabies itu ditularkan oleh hewan anjing. Sebab anjing mempunya pertahanan dengan cara menggigit. Luka akibat gigitan itulah yang kemudian menjadi ruang masuknya air liur hewan yang sudah terinfeksi rabies," jelasnya.

Dia menuturkan, virus yang sudah masuk ke dalam tubuh melalui gigitan hewan tersebut akan menyerang fungsi otak. Salah satu gejala yang ditimbulkan yakni inkoordinasi, atau syaraf tidak lagi bisa menjadi penyalur informasi ke otak. 

Oleh sebab itu tindakan - tindakan hewan peliharaan akan berubah 180 derajat dari bisanya. Terutama pada hewan peliharan seperti anjing yang cenderung bertindak akresif bahkan tanpa diprovokasi. Itu pula mengapa anjing rabies, umumnya disebut anjing gila.

Pihaknya juga mengimbau kepada pemilik hewan peliharaan agar selalu memvaksinasi hewan tersebut, setidaknya setahun sekali untuk mencegah tertularnya virus rabies pada hewan peliharaan Anda. (mcr)

Halaman :

Berita Lainnya

Index