Plt Sekda Harapkan Kabag Umum dan Mahasiswa Putri IMKL Tanjungpinang Dapat Sepakati Asrama Baru

Plt Sekda Harapkan Kabag Umum dan Mahasiswa Putri IMKL Tanjungpinang Dapat Sepakati Asrama Baru

HARIANRIAU.CO, LINGGA - Pelaksana tugas (Plt) Sekda Kabupaten Lingga, Said Parman terlihat mulai serius tanggapi keluhan mahasiswi Ikatan Mahasiswa Kabupaten Lingga (IMKL) di Kota Tanjungpinang terkait kondisi asrama putri yang memperihatinkan.

Setelah beberapa kali dikonfirmasi terkait kondisi di dalam asrama putri IMKL di Kompleks Bintan Center, Km 9, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang tersebut, Sait Parman langsung mengambil tindakan dengan menginstruksikan Kepala Bagian (Kabag) Umum di Setretariat Daerah (Setda) Lingga untuk meninjau ke lapangan.

Ia erharap Kabag Umum di Setda Lingga bersama mahasiswa putri IMKL di Kota Tanjungpinang segera dapat mensepakati asrama yang lebih representatif.

"Meski menyewa, namun mereka kita suruh survey sendiri dan menyesuaikan dengan kemampuan anggaran yang ada," ungkapnya, Selasa (25/10).

Sebagaimana diketahui, asrama tiga lantai yang mana memiliki 18 kamar tidur dengan rincian, 8 kamar di lantai satu, 6 kamar di lantai dua dan 4 kamar di lantai tiga tersebut tak lepas dari kondisi yang kurang perawatan.

"Kabag umum sudah saya perintahkan untuk melihat langsung dan sekaligus menuntaskannya," imbuhnya.

Dijelaskan Parman, bangunan yang berdiri tegak di Kompleks Bintan Center tersebut saat ini bukan berstatus kepemilikan Pemkab Lingga. Pasalnya, Pemkab Lingga masih melakukan penyewaan terhadap bangunan tersebut untuk diperuntukkan sebagai asrama mahasiswa.

"Belum ada kayaknya asrama yang milik Pemkab Lingga. Sepertinya semua menyewa," cetusnya.

Sebagaimana diketahui, kondisi kamar mandi di lantai satu bangunan asrama putri tersebut saat ini masih menggunakan penampung air. Bahkan, airnya pun 3 hari satu kali jalan. Dikarnakan biaya pembayaran air yang mahal.

Tidak hanya itu saja, Dinding kamarnya yang dibuat dari triplek, terlihat sudah lusuh. Begitu juga dengan lantai kamar yang sudah pecah-pecah, dan ukuran kamar yang hanya berukuran 2 x 3 m tersebut sekitar dua kamar dihuni dua mahasiswi sekaligus. Keamanan asrama pun masih sangat kurang. Sehingga, beberapa waktu lalu sejumlah pakaian mahasiswi tersebut raib digondol maling.

Ruzi Wiranata

Halaman :

Berita Lainnya

Index