Kabag Umum Segera Duduki Bersama Mahasiswa Terkait Kondisi Asrama Putri IMKL di Tanjungpinang

Kabag Umum Segera Duduki Bersama Mahasiswa Terkait Kondisi Asrama Putri IMKL di Tanjungpinang
Kondisi kamar dilihat dari luar

HARIANRIAU.CO, LINGGA- Kepala Bagian (Kabag) Umum di Setretariat Daerah (Setda) Kabupaten Lingga, Armia segera duduk bersama mahasiswi yang menempati asrama putri Ikatan Mahasiswa Kabupaten Lingga (IMKL) di Kota Tanjungpinang terkait kondisi asrama putri yang memprihatinkan.

Dikatakannya, asrama putri yang terletak di Kompleks Bintan Center, KM 9, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang tersebut memang selama ini masih berstatus kontrak. Bahkan, masa kontrak asarama tersebut akan berakhir pada 11 Desember 2016 mendatang.

"Asrama putri itu habis kontraknya hingga 11 Desember nanti. Saya rencanakan minggu depan saya akan kesana. Apakah kita akan tetap lanjutkan atau mencari asrama baru, kita akan dudukkan bersama adik-adik mahasiswi di sana," ungkapnya ketika dihubungi, Minggu (30/10) kemarin.

Dituturkan Armia, Pemkab Lingga sendiri tidak mampu melakukan renovasi dikarnakan memang anggaran untuk pemeliharaan bangunan asrama tersebut tidak tersedia. Menurutnya, jika usai didudukkan bersama mahasiswa bersangkutan, serta dilakukan pengecekan, jika asrama tersebut masih layak, maka akan tetap dilanjutkan.

"Berarti kita tinggal komunikasi dengan pemilik untuk bisa atau tidak merenovasi kerusakan-kerusakan itu. Karna, itu juga kewenangan pemilik,Nanti kita nego lah sama yang punya. Istilahnya komunikasi secara baik. Bagaimana dengan kondisi kamar, apakah mampu diperbaiki, di cat serta yang lainnya direnovasi. Kalau dia tidak mau, kita habis kontrak ini kita cari yang lain. Kalau biaya kontraknya per tahun itu tak pasti, kalau kemarin itu sekitar Rp36 juta," terangnya.

Terpisah, Nely salah seorang mahasiswi yang saat ini tinggal di asrama putri IMKL dengan kurun waktu lebih dari 3 tahun tersebut sangat berharap atas kedatangan Kabag Umum di Setda Lingga untuk dapat menerima keluh kesah mereka selama ini masih tertampung di benak mereka.

"Selama ini tidak ada perhatian dari pemerintah. Anggaran pun untuk asrama tidak ada. Padahal, tiap tahunnya ada. Untuk asrama Lingga yang di Tanjungpinang, beda sama asrama kabupaten lainnya, sungguh memprihatinkan," ucapnya.

Dikatakan Nely, sejak kali pertama ia menempati asrama tersebut, hanya sekali dirinya melihat anggaran yang dikeluarkan dari Pemkab Lingga untuk pemeliharaan.

"Dari anggaran itu lah kami gunakan untuk ngecat dinding. Selama tidak dapat anggaran lagi, kami bayar uang kas yang perbulannya Rp50 ribu per orang," tuturnya.

Sejauh ini, asrama mahasiswa Lingga yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia, semuanya masih belum ada berstatus kepemilikan Pemkab Lingga. Untuk di Kota Bandung bangunan asrama memang milik Pemkab Lingga, akan tetapi lahan bangunan masih milik Pemkot Bandung.

 


Ruzi Wiranata

Halaman :

Berita Lainnya

Index