HARIANRIAU.CO - Penyuluhan Kesehatan Reproduksi (Kespro) Remaja di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 Bintan bersama Puskesmas Sungai Lekop disambut antusias oleh para murid dan tenaga pendidik. Kamis, (24/03/2022).
Bisa kita ketahui, reproduksi manusia adalah ketika sel telur dari wanita dengan sel sperma dari pria bersatu dan berkembang di dalam rahim untuk membentuk janin.
Dengan kata lain, kemampuan ini berguna untuk menghasilkan keturunan atau berkembang biak. Beberapa bagian tubuh, baik pada wanita maupun pria dibutuhkan agar proses ini terjadi yang disebut juga dengan alat reproduksi atau alat kelamin.
Sistem reproduksi pada pria dan wanita memiliki sistem kerja yang berbeda satu sama lain. Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda dan keunikannya sendiri secara genetik.
Disaat proses reproduksi terjadi, percampuran antara antara sel sperma dan sel telur bercampur dan menimbulkan pembuahan. Setelah itu, janin terbentuk di dalam rahim selama 36 hingga 40 minggu untuk menghasilkan bayi.
Dalam kegiatannya, Bidan Pemegang Program Remaja Puskesmas Sei Lekop, Katalina Sartika Dewi menjelaskan dalam penyuluhan ini agar para murid mengetahui kesehatan reproduksinya dari perempuan dan laki-laki.
"Disini kami berikan materi remajanya dari kesehatan reproduksinya, seperti wanita dari menstruasinya dan laki-laki dengan mimpi basahnya serta penyakit menular jika berhubungan seks bebas diiluar," tukas Katalina usai kegiatan di Mushola SMPN 3 Bintan, Jalan Km 18 Kijang.
Lagi dikatakan, seperti biasa setiap penyuluhan pihaknya selalu memberikan konseling dan edukasi.
"Pesan kami untuk remaja dalam pengaruh seksual diluar sangat banyak ya, dan untuk remaja dianjurkan untuk pandai-pandailah memilih teman," urainya didampingi dengan beberapa tenaga kesehatan Puskesmas Sei Lekop.
Ditempat yang sama, Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan SMPN 3 Bintan, Betri Widia menjelaskan kegiatan penyuluhan ini merupakan agenda rutin tahunan dari pihak Puskesmas Sei Lekop.
"Tentunya kami berterimakasih pada pihak puskesmas yang sudah mau turun ke sekolah untuk berikan edukasi reproduksi remaja. Dimana siswa ini merupakan tahap awal dan mereka harus mendapatkan pengetahuan seperti itu agar mereka bisa menjaga dan merawatnya," tutur Betri yang digadang-gadang guru killer di SMP 3 Bintan ini.
Ia juga menambahkan kegiatan ini disasarkan dengan murid kelas VII, VIII dan IX.
"Dan saya berharap kegiatan ini terus dilakukan di tahun-tahun berikutnya," tutupnya.(Fio).
.jpeg)
