Event Bakar Tongkang, Bupati Cerita singkat Asal Warga Tionghua Tiba Di Bagansiapiapi

Event Bakar Tongkang, Bupati Cerita singkat Asal Warga Tionghua Tiba Di Bagansiapiapi
Event Bakar Tongkang

Di mana sebutnya, dalam pengarungan samudra, menggunakan tongkang oleh sekelompok keluarga Tionghoa dari provinsi pujian exiamen Tiongkok yang dalam kegelapan malam lautan dengan memanjatkan doa kepada Dewi Kie Ong ya, tiba-tiba tampak cahaya yang berkedip-kedip dan dijadikan sebagai pemandu dalam mencapai daratan.

"Dengan mengikuti kelap-kelip cahaya itu mereka tiba di suatu daratan yaitu di muara sungai Rokan yang saat itu masih dikenal dalam peta kolonial sebagai kawasan Perbabean," kata Bupati.

Para Tionghoa pemberani itu terangnya, sejumlah 18 orang yang seluruhnya bermarga ang kelompok pertama itulah selanjutnya dianggap sebagai leluhur orang Tionghoa Bagansiapiapi.

Ritual bakar tongkang ini merupakan tradisi sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas kelimpahan sumber daya alam muara yang dilaksanakan setiap bulan ke-5 tanggal 16 (Go cap lak).

Bupati juga menceritakan  bahwa, dapat dikatakan ritual bakar tongkang merupakan tradisi etnis Tionghoa berupa persembahan untuk Dewi Kie Ong ya (dewi laut) dan dewa Tai Su dalam kepercayaan leluhur orang Tionghoa dewa laut merantau dan tiba di kota Bagansiapiapi menggunakan perahu yang oleh masyarakat dikenal dengan sebutan tongkang.

Halaman :

#Rohil

Index

Berita Lainnya

Index