Disperindag Inhil Nilai Perusahaan Negara Dan Privat Tidak Mendukung Pengembangan Tenun Songket

Disperindag Inhil Nilai Perusahaan Negara Dan Privat Tidak Mendukung Pengembangan Tenun Songket
Ahmad Hidayat
HARIANRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menilai perusahaan negara dan privat yang berdomisili di Inhil tidak mendukung upaya pengembangan kerajinan tenun songket oleh perajin lokal.

Terbukti, dengan keengganan dua lini bisnis ini untuk menggunakan hasil kerajinan khas daerah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Industri Disperindag Inhil, Ahmad Hidayat kepada harianriau.co, Tembilahan, beberapa waktu lalu.

"Kami pernah meminta mereka, seperti perusahaan perbankan, baik yang merupakan perusahaan negara maupun swasta, serta beberapa perusahaan pengolahan berbasis kelapa di Inhil untuk menggunakan kerajinan lokal tenun songket ini bagi para karyawannya dengan cara mengirimkan surat. Namun, permintaan tersebut sama sekali tidak digubris," katanya.

Ahmad Hidayat mengatakan, surat permintaan itu telah beberapa kali dikirimkan. Bahkan, lanjutnya, ditandatangani langsung oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Inhil, Hj. Zulaikha Wardan.

Menurut Ahmad Hidayat, keengganan dua lini bisnis ini, tentunya merupakan salah satu faktor penghambat pengembangan industri tenun songket yang notabene merupakan 'buah tangan' perajin lokal pula dan masuk kedalam kategori industri rumahan.

"Kalau begini kan akan semakin sulit jalannya upaya pengembangan tenun songket Inhil. Jangankan mau melestarikan atau menumbuh-kembangkan. Lambat laun, dengan sikap enggan tersebut, keberadaan tenun songket Inhil bahkan akan berpotensi tergerus oleh zaman," tukasnya.

Terakhir, Ahmad Hidayat mengharapkan, kepekaan dan kepedulian dari perusahaan-perusahaan tersebut, baik perusahaan negara maupun perusahaan swasta yang berdomisili di Kabupaten Inhil,untuk turut berkontribusi dalam upaya pengembangan kerajinan tenun songket dengan cara menggunakan 'buah tangan' perajin lokal tersebut.

 

Dedek Pratama

Halaman :

Berita Lainnya

Index