Belajar Mandiri, Mahasiwi STISIP Lingga Buka Usaha Manisan Buah

Belajar Mandiri, Mahasiwi STISIP Lingga Buka Usaha Manisan Buah

HARIANRIAU.CO, LINGGA - Belajar lebih mandiri, salah seorang mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bunda Tanah Melayu, Daik Lingga, Fitria Mala (22) memilih membuka usaha dengan menjual manisan buah saat pulang kuliah.

Usaha kecil-kecilan dengan pikirannya sendiri ini, ia katakan untuk modal awal waktu membuka usaha, dibantu oleh pamannya. Namun, sekarang ini wanita berkulit hitam manis serta berambut panjang lurus tersebut telah mampu mengembangkan usaha dengan sendirinya.

Bahkan, usaha yang telah berjalan sekitar dua bulan milik wanita asal Desa Senempek, Kecamatan Lingga Utara tersebut, juga telah mampu mempekerjakan temannya untuk turut membantu usaha manisan buah miliknya.

"Ini dari pikiran sendiri. Dari pada duduk tidak ada kerja, mending buka usaha walaupun kecil. Pulang kuliah, saya sudah mulai buka, itu sampai jam lima sore. Alhamdulillah selama buka ini lancar-lancar saja. Pertama kali bisa buat manisan ini belajar sama paman di Tanjungpinang, lihat dia buat. Terus ya saya coba jual di Daik ini," ungkap mahasisiwi semester 3 jurusan Ilmu Administrasi Negara tersebut ketika dibincangi, Rabu (09/11).

Dikatakan Fitria, Jambu Bangkok yang ia gunakan untuk membuat manisan tersebut dipesan dari kota Tanjungpinang. Bahkan, harga manisan yang ia jual cukup terjangkau. Untuk per butirnya, manisan jambu itu dihargai senilai Rp10 ribu, bahkan pelanggan juga bisa membeli dengan harga Rp5 ribu untuk setengah butir.

"Kalau satu hari itu habisnya gak tentu juga. Kadang-kadang sampai 50 butir, ada juga 20 butir. Tapi lumayan lah," imbuhnya sambil tersenyum.

Sementara itu ketika disingguh mengapa memilih lokasi di samping SMAN 1 Lingga sebagai tempatnya jualan, Fitria mengungkapkan bahwa lokasi tersebut menjadi pilihannya untuk membuka usaha dikarnakan letak yang strategis. Selain berdekatan dengan sekolah, lokasi tersebut juga berdekatan dengan kompleks perkantoran Pemkab Lingga.

"Untuk apa kita harus malu jika membuat sesuatu yang positif dan tidak mengganggu orang lain. Teman-teman yang muda harus kejar peluang dan bisa membaca kondisi," terangnya.

Ruzi Wiranata

Halaman :

Berita Lainnya

Index