Di depan 300 siswa dan guru, Dr Junaidi menceritakan pengalamannya ketika ia sekolah dan kuliah di Universitas Padjadjaran Bandung dan Universitas Gadjah Mada Jogjakarta.
"Pada masa saya kuliah kondisinya berbeda, belum ada internet, transportasi masih sulit, teknologi, dan kalau mau pulang kampung setahun sekali," ungkapnya.
"Dulu kuliah di Bandung kalau pulang ke sekali setahun. Kemudian, juga pernah kuliah sambil kerja dan menjadi penerjemah bahasa Inggris. Kalau kita tekun, nilai bagus, maka ada beasiswa, banyak beasiswa. Kuatkan niat kuliah, pilih jurusan yang disukai," ucapnya.
Lebih lanjut, Dr Junadi menyampaikan, sejumlah program beasiswa di Unilak, seperti beasiswa Bidikmisi prestasi, KIP kuliah, Baznas Provinsi Riau Beasiswa Bhakti Negeri.
Kemudian, pada akhir kunjungan, Dr Junaidi sempat berdialog dengan pelajar di SMA itu. Kemudian, ia langsung menawarkan pelajar hafiz quran 3-5 juz bisa langsung masuk Unilak dan diberikan beasiswa.
.jpeg)
