HARIANRIAU.CO - Bupati Indragiri Hilir Muhammad Wardan serius menekan jumlah angka stunting sesuai instruksi Presiden Joko Widodo. Bentuk keseriusan Pemda adalah dengan menggelar pelatihan pencegahan dan penanggulangan stunting di setiap desa.
Melalui Gerakan Satu Hati (GSH) pemda terus menggerakkan seluruh pihak untuk pencegahan dan menanggulangi stunting melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD).
“Pemkab Inhil dan melalui gerakan satu hati (GSH) sangat serius dalam menurunkan angka stunting. Melalui pelatihan diharapkan bisa memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama para kader posyandu dan kader stunting, TP PKK serta anak-anak remaja,” ucap Bupati saat membuka pelatihan pencegahan dan penanggulangan stunting di Kecamatan Reteh, Senin (15/8) lalu.
Bupati menyebutkan, stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.
Stunting ditandai dengan panjang atau tinggi tubuh anak berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
Gerakan Satu Hati, kata Bupati merupakan upaya intervensi pemerintah daerah dalam menurunkan angka stunting melalui gerakan masif dengan menggerakkan seluruh pihak untuk pencegahan dan penanggulangan stunting di kabupaten Inhil.
“Ini merupakan gerakan yang insyaallah akan rutin kita laksanakan guna menjaga generasi Inhil kedepan tidak ada lagi yang stunting,” ujar Bupati.
Sementara itu Ketua TP PKK Inhil sekaligus Ketua GSH, Zulaikhah Wardan menyampaikan bahwa ASI eksklusif merupakan sebuah upaya yang efektif untuk mencegah anak kita dari stunting, pendek atau kerdil.
“Oleh karena itu kita sebagai orang tua harus mempersiapkan generasi yang sehat, cerdas dan berprestasi melalui pemberian asupan gizi yang cukup sesuai kebutuhan anak sehingga anak akan terhindar dari bahaya stunting,” ucap Zulaikhah.
ADVERTORIAL
.jpeg)
