Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Integrasi UNRI Sosialisasikan Pembuatan Kompos dan Gelar Produk UMKM di Desa Api-Api

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Integrasi UNRI Sosialisasikan Pembuatan Kompos dan Gelar Produk UMKM di Desa Api-Api
Tim Kukerta Integrasi Desa Api-Api bersama Ibu-Ibu PKK

HARIANRIAU.CO - Program kerja merupakan suatu hal yang harus dilakukan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA). Begitu pula dengan Kukerta Integrasi UNRI yang taja sosialisasi pembuatan pupuk Kompos serta gelar produk UMKM desa Api-api, Bandar Laksamana, Bengkalis.

Kegiatan ini diadakan pada hari Senin, (8/8/2020) lalu di Gedung Serbaguna Desa Api-Api.

"Sosialisasi ini digelar dalam rangka  silaturahmi sekaligus mempraktekkan bagaimana proses pembuatan kompos dan produk UMKM yang berupa sabun," ujar Firman.

Ketua kelompok KKN, Firman Gunawan mengatakan sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan  kepada Ibu-ibu PKK dan  masyarakat Desa tentang pentingnya memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk kompos.

‘’Di gedung serbaguna itu kita melakukan kegiatan praktek lansung tentang cara pembuatan pupuk kompos yang baik dan benar dengan pedoman 5 langkah cara tepatnya,’’ kata Firman.

Elvina,selaku pemateri dari mahasiwa Universitas Riau tersebut menjabarkan luas tentang tata cara pembuatan kompos yang baik dan benar dan pemanfaatannya.

‘’Sisa sayuran,  nasi, sisa buah-buahan, dan seluruh sampah yang berasal dari bahan organik/bahan alami yang ibu punya di dapur bisa dijadikan sebagai bahan untuk pembuatan kompos,’’ujar Elvina.

Elvina juga berharap kegiatan yang dilakukan di serbaguna ini dapat bermanfaat dan harapannya masyarakat dapat memanfaatkan sampah organik menjadi bermanfaat untuk kedepannya.

Tak hanya itu Mahasiswa KKN Desa Api-api juga melakukan sosialisasi tentang produk UMKM, pembuatan sabun menjadi temanya, kegiatan praktek ini lansung melibatkan Ibu-ibu PKK dan Masyarakat Api-Api.

Krisna, selaku pemateri dari mahasiswa Universitas Riau tampak sangat paham akan materi yang disampaikannya, terlihat dari Ibu-ibu PKK mengerti  dengan materi yang disampaikan.

‘’Sabun selalu ibu gunakan tapi apakah Ibu-ibu tau bagaimana proses pembuatannya? dengan kesempatan ini kami akan berbagi sedikit ilmu yang kami punya,’’ tambahnya.

Keberadaan UMKM tidak dapat dihapuskan ataupun dihindarkan dari masyarakat bangsa saat ini. Karena keberadaannya sangat bermanfaat dalam hal peningkatan pendapatan masyarakat.

Selain itu juga mampu menciptakan kreatifitas yang sejalan dengan usaha untuk mempertahankan dan mengembangkan unsur-unsur tradisi dan kebudayaan masyarakat setempat.

Pada sisi lain, UMKM mampu menyerap tenaga kerja dalam skala yang besar mengingat jumlah penduduk Indonesia yang besar sehingga hal ini dapat mengurangi tingkat pengangguran. Dari sinilah terlihat bahwa keberadaan UMKM yang bersifat padat karya, menggunakan teknologi yang sederhana dan  mudah dipahami mampu menjadi sebuah wadah bagi masyarakat untuk bekerja.

Program pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai salah satu instrument untuk menaikkan daya beli masyarakat, pada akhirnya akan menjadi katup pengaman dari situasi krisis moneter.

Halaman :

Berita Lainnya

Index