Empat Pasutri Bercerai Karena Pilkada di Kampar

Empat Pasutri Bercerai Karena Pilkada di Kampar
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO, KAMPAR - Perbedaan pilihan untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Kampar tahun 2017 bisa saja menimbulkan hubungan yang kurang harmonis antar pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Kampar.

Termasuk kemungkinan terjadinya keretakan dalam rumah tangga yang menyebabkan perceraian antara suami dan istri.

''Jangan sampai suami istri cerai karena Pilkada. Zaman saya (Pilkada 2011 red) ada empat pasangan suami istri yang bercerai,'' beber Bupati Kampar H Jefry Noer dalam sambutannya pada Sosialisasi Tatap Muka Bawaslu RI, Bawaslu Provinsi Riau dan Panwas Kabupaten Kampar di aula Politeknik Kampar di Bangkinang, Kamis (10/11/2016).

Jefry mengingatkan agar jangan ada saling menjelekkan antar pendukung pasangan calon.

''Jangan berusaha matikan lampu lawan kita. Biarkan lampu lawan hidup tapi hidupkan lebih terang lampu kita. Supaya Kampar nantinya terang benderang,'' ulas Jefry.

Bupati yang akan mengakhiri masa jabatan pada 11 Desember mendatang ini juga meminta timses pasangan calon dan pendukung menjaga sikap sehingga tidak memancing perpecahan.

''Tolong jangan panas tadah daripada gelas. Yang lima (calon) damai saja tetapi di bawah berantam dan saling menyakiti. Ini kuncinya ada di semua, di tangan para calon,'' katanya.

''Aturannya sudah bagus, baliho se-Kabupaten Kampar hanya dibatasi 13 lembar. Tak sampai 1 di setiap kecamatan. Spanduk juga dibatasi. Terima kasih kepada KPU yang membuat aturan sehingga menghemat dana sehingga tak ada lagi perang spanduk, ini juga membantu keamanan,'' pungkas Jefry.

 

Goriau.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index