HARIANRIAU.CO - Pentingnya pengelolaan dan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Pengelolaan Air Limbah menjadi penting bagi kesinambungan hidup masayarakat khususnya masyarakat pedesaan. Terlebih lagi berkenaan dengan air yang merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan.
Hadir Ketua District Project Management Unit (DPMU), Rusdi Hanip yang sekaligus merupakan Sektetaris Dinas PUPR Kampar, Kabid Cipta Karya, Erizal yang juga merupakan Ketua PIU sekaligus ketua PIU ( Projects Implementation Unit), Indriyani selaku PPK program, Kepala Desa Penerima Program, tim fasilitator lapangan serta undangan lainnya.
Adapaun Desa penerima Hibah Air Minum Pedesaan (HAMP) sebanyak 6 Desa, di antaranya yaitu, Desa Tjg Balam, Kec. Siak Hulu, Desa Teluk Kenidai, Kec. Tambang, Desa Koto Tibun, kec. Kampar, Desa Sungai Putih, kec. Tapung, Desa Tjg Sawit, kec. Tapung, Desa Tanah Tinggi, kec. Tapung Hilir.
Desa Penerima DAK, Desa Padang Luas, dan Gunung Bungsu
Sedangkan Desa Penerima Hibah Khusus Pamsimas (HKP), hanya 1 Desa yaitu, Desa Sungai Jalau, kec. Kampar Utara,
Desa Penerima Sanitasi Sebanyak 4 Desa, yaitu, Desa Simalinyang, kec. Kampar Kiri Tengah sebanyak 50 SPAL/Sanitasi (mekanis) dan Desa Salo, kec. Salo=50 unit SPAL /Sanitasi (mekanis), Desa Kayu aro, kec. Kampar Utara : 50 Unit SPAL / Sanitasi (pabrikasi), Desa gunung malelo : 80 Unit SPAL / Sanitasi (pabrikasi)
Desa Penerima SPAM berjumlah 2 Desa, Desa Koto Perambahan dan Desa Bina Baru sebanyak 1 Unit Sistem Penyediaan Air Minum masing-masing Desa
Indriyani menyebutkan bahwa, tidak meratanya Desa yang menerima Program SPAM & SPAL ini dikarenakan kondisi kebutuhan dari setiap Desa.
"Sebelum menetapkan Desa yang menerima manfaat program SPAM & SPAL ini, kita tentunya melakukan survey akan kebutuhan masing-masing Desa yang ada di Kabupaten Kampar ini, selain survey, informasi yang bersumber dari tim fasilitator lapangan dan Kepala Desa juga menjadi bahan pertimbangan kita," ungkap Indriyani, sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK SPAM & SPAL)
"Insya Allah untuk tahun 2023 kita akan lebih meningkatkan jumlah desa penerima program ini, karena ada beberapa desa yang sebenarnya mengalami kerusakan fasilitas sanitasi maupun Pamsimas, seperti tower pamsimas yang mungkin sudah tak layak guna," tambah Indriyani.