Di Usia 13 Tahun Pemkab Diminta Perhatikan Nasib Seniman dan Budayawan Lokal

Di Usia 13 Tahun Pemkab Diminta Perhatikan Nasib Seniman dan Budayawan Lokal

HARIANRIAU.CO, LINGGA- Memasuki usia Kabupaten Lingga yang ke-13 tahun, para seniman serta budayawan lokal, sejauh ini masih belum mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah.

Padahal, Kabupaten Lingga sendiri telah dikenal sebagai Negeri Bunda Tanah Melayu bahkan sebutan tersebut telah diakui oleh negara serumpun melayu. Namun, tetap saja, seniman serta budayawan yang mengangkat tradisi serta kesenian daerah tempatan tidak pernah mendapat perhatian khusus. Bahkan, sekarang ini seperti terabaikan.

Salah seorang pekerja seni di Kabupaten Lingga, Murwanto Edem Derry mengatakan, pada hari ini budayawan-budayawan senior yang ada di Lingga, sudah banyak ber eksperimen dan berkarya. Namun, mereka-mereka itu, dikatakannya tidak tahu kemana ingin berbuat dan kemana harus berbuat.

"Kelemahan kita ini, semua benda memang betul bisa dibuat tanpa anggaran, tapi ada juga sebuah perhelatan pertunjukan itu butuh anggaran. Hari ini orang ingin berkarya, kemana mereka harus promosi, di youtube banyak yang hebat-hebat, kabupaten kita ini sudah 13 tahun, bukan masa untuk ber eksperimen kalau untuk seni," ungkapnya, Rabu (16/11).

Dikatakan pria yang akrab disapa Edem ini, sebenarnya kesenian dan budaya di Lingga ini sudah menjadi produk jadi. Hal itu dicontohkannya seperti kesenian teater. Selain itu, ia menuturkan, jikapun ada seniman muda seperti dirinya, hal itu hanya hobi untuk menjaga dan melestarikan seni dan budaya tempatan.

"Saya 16 tahun di teater, itu sudah membuktikan bahwa teater milik Indonesia. Itu tanda dan artinya, melayu itu punya perjuangan. Punya pengorbanan, ada kisah yang tiada terbantah, sehingga melalui provinsi dipantau, mana yang berjalan seiring waktu, ternyata teater, makanya dibantu. Sementara, sanggar-sanggar yang bertumbuhan lainnya, seperti tari, musik, seni, mereka bukan tidak berkarya, cuma yang merespon untuk anggaran kebudayaan itu tidak banyak," jelasnya.

Saat ini, kualitas seni di Kabupaten Lingga jika dilihat dari berbagai ivent seperti musik maupun tari, Lingga sudah mempunyai nama. Sehingga, tidak segan jika Lingga tampil di perhelatan besar dan di panggung luas.

"Kedepan, seharusnya pemerintah tidak lagi memberikan dana pembinaan, tapi pemerintah harus membuat perhelatan pegelaran. Saya sebenarnya tidak berharap juga pemerintah memberi apresiasi. Tapi saya harapkan pemerintah memberi konstribusi melalui penyediaan dana atau sebagainya untuk berkarya," harapnya.

Bahkan, ia menuturkan, selama ini jaminan kesejahteraan bagi para seniman dan budayawan masih belum ada. "Hari ini, orang yang budayawan itu jarang dapat penghargaan. Hari ini, polisi ada pensiunnya, pegawai ada pensiunnya, budayawan mana, tidak ada. Tapi mereka berkarya terus menyenangi orang," pungkasnya.

 

Ruzi Wiranata

Halaman :

Berita Lainnya

Index