HARIANRIAU.CO - Menekan angka Stunting di Kabupaten Kampar, yakni yang berkisar 14,5 % dan untuk mengatasinya, Pemerintah Kabupaten Kampar berkomitmen untuk menurunkan angka stunting melalui beberapa kebijakan kesehatan. Dan untuk itu semua, Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial atau dikenal dengan singkatan LK2S Kabupaten Kampar, yang diketuai langsung oleh Pj. Ketua TP. PKK Kabupaten Kampar Ricana Djayanti Hambali lakukan kegiatan berupa Pemberian Bansos Peningkatan Gizi Anak Stunting dalam Program Pemberdayaan dan Pelayanan Kesejahteraan Sosial pada Kegiatan Pelayanan dan Penanganan Terhadap Anak Stunting.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk anak penderita Stunting yang ada di Kecamatan Kampar Utara yang sebelumnya telah dilakukan di Kecamatan Kampar dan bertempat di Aula Kantor Camat Kampar Utara, Selasa (23/1).
Tampak langsung menyambut dan mendampingi Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Kampar, Camat Kampar Utara Riska Jonita Eka Putri, S.STP, M.Si, Para Kepala Desa Se Kecamatan Kampar Utara beserta Ketua TPPS Desa se Kecamatan Kampar Utara, Kepala Puskesmas Kecamatan Kampar Utara Mismeri S.Tr. Keb, Forkopincam Kampar Utara dan Kader PKK di Kecamatan Kampar Utara.
Mengawali sambutannya pada pembukaan acara ini Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Kampar sampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kecamatan Kampar Utara yang bersedia mensupport kegiatan ini dalam rangka dan bertujuan ikut menyukseskan program penekanan angka Stunting di Kabupaten Kampar.
"Terkait PMT sudah di atur dalam Permenkes RI nomor 51 tahun 2016 tentang Standar Produk Suplementasi Gizi. Dalam Permenkes itu telah diatur Standar Makanan Tambahan untuk Anak Balita, Anak Usia Sekolah Dasar, dan Ibu Hamil. Pemberian makanan tambahan yang berfokus baik pada zat gizi makro maupun zat gizi mikro bagi balita dan ibu hamil sangat diperlukan dalam rangka pencegahan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan balita stunting" papar Ricana
Selain itu, Ricana menjelaskan pemenuhan gizi anak sejak dini bahkan sejak dalam kandungan atau disebut 1000 HPK perlu diperhatikan. 1000 HPK dimulai sejak dari fase kehamilan (270 hari) hingga anak berusia 2 tahun (730 hari). Kebutuhan gizi akan meningkat pada fase kehamilan, khususnya energi, protein, serta beberapa vitamin dan mineral sehingga ibu harus memperhatikan kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsinya. Oleh karena itu, pemenuhan gizi pada anak di 1000 HPK menjadi sangat penting, sebab jika tidak dipenuhi asupan nutrisinya, maka dampaknya pada perkembangan anak akan bersifat permanen. Perubahan permanen inilah yang menimbulkan masalah jangka panjang seperti stunting.
" Dampak stunting bukanlah pada saat sekarang saja tetapi lebih kepada kemasa depan yang mana pasti sangat mempengaruhi tumbuh kembang, produktivitas dan intelegensia generasi penerus bangsa. Untuk itu mari bersama-sama atasi stunting dengan menjaga pola hidup sehat dan pola perilaku yang sesuai kesehatan" tambah Ricana
Disisi lain Camat Kampar Utara menyampaikan bahwa Kecamatan Kampar Utara memang bukan Lokus Stunting, tetapi masih terdapat 8 (delapan) balita penderita Stunting. Tetapi Pemerintah Kecamatan Kampar Utara telah banyak melakukan intervensi-intervensi terhadap penderita kasus Stunting.
Mengakhiri kegiatan, Ricana Berkenan serahkan secara simbolis paket nutrisi kepada perwakilan masyarakat yang anaknya menderita Stunting berupa Susu Formula khusus anak Stunting, Vitamin, Telor, Beras dan suplemen kesehatan dalam bentuk sirup.