Ruas Jalan Reteh - Tanjung Jabung Barat Akhirnya Dibangun

Ruas Jalan Reteh - Tanjung Jabung Barat Akhirnya Dibangun
Para Pekerja Saat Sedang Mengerjakan Pembangunan Jalan Reteh - Tanjung Jabung Barat

HARIANRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Setelah puluhan tahun tidak mendapatkan perhatian, di era Bupati HM Wardan, ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau dengan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, akhirnya dibangun pada tahun 2016 ini.

Pembangunan ruas jalan yang 'menelan' biaya sekitar 4 Milyar dari APBD Kabupaten Inhil ini, memang telah lama didambakan oleh masyarakat yang berdomisili Kecamatan Reteh guna menunjang akses transportasi jalur darat yang dianggap akan mampu mendorong perputaran roda perekonomian disana.

"(Kondisi jalan, red) sebelum pembangunan, memang hancur sekali, hanya tanah saja yang ada tanpa badan jalan. Setiap kali hari hujan, anak-anak sekolah terpaksa diliburkan, karena akses jalan terputus tidak dapat dilalui akibat banjir," terang Muslim, Kontraktor Pelaksana Lapangan, PT. Selembayung Hilir kepada harianriau.co melalui sambungan seluler, Minggu (20/11/2016) sore.

Kondisi yang memprihatinkan ini, dikatakan Muslim, juga berimbas kepada teknis pengerjaan pembangunan ruas jalan. Yang mana, lanjutnya, saat hujan dengan kondisi geografis disana, pembangunan terasa dilaksanakan di atas air.

"Kontur tanah lembek (tidak keras, red). Sampai-sampai, konsultannya saja terkejut dengan kondisi ini, saat memeriksa dilapangan," tukasnya.

"Bahkan, di tahun 2015, disebabkan oleh kondisi geografis disini (sekitar lokasi pembangunan, red), kontraktor yang sebelumnya malah meninggalkan pekerjaan karena tidak sanggup," imbuh Muslim.

Untuk itu, demi kelancaran pembangunan dan pencapaian waktu penyelesaian sesuai jadwal yang telah ditetapkan, Muslim mengatakan, pihak rekanan terpaksa harus menggesa pengerjaan ruas jalan lintas tersebut dengan menambah jam kerja bagi para pekerja.

"Untuk pengecoran, itu sampai jam 12 malam. Pelansiran bahan bangunan itu dilakukan jam 4 subuh. Waktu istirahat paling hanya 3 jam saja bagi para pekerja. Kami juga berlakukan sistem shift kerja disini," pungkasnya.

"Alhamdulillah, 1 minggu kerja, sampai hari ini (Minggu, 20/11/2016, red) sudah terbangun sekitar 500 meter dari total 1,5 kilometer pembangunan yang ditargetkan selesai pada 25 Desember tahun ini (2016, red), nanti," sambung Muslim yang juga merupakan warga Kecamatan Reteh ini.

Selain terhadap hal teknis dalam pengerjaan, kondisi geografis yang sulit ini, dikatakan Muslim, juga mengakibatkan terkendalanya pasokan material bangunan ke lokasi pembangunan.

"Akses pasokan material bangunan menjadi terbatas karena kondisi geografis yang sulit ini. Kami terpaksa menggunakan jalur darat dari sebelumnya direncanakan menggunakan jalur sungai. Keterbatasan akses ini membuat harga material melambung hingga 50% dari harga normal," katanya.

Selanjutnya, untuk hasil sesuai dengan apa yang direncanakan di awal, Muslim meminta, kepada Satuan Kerja (Satker) terkait, yakni Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat (DCKPERA) Kabupaten Inhil untuk melakukan survey atas pengerjaan pembangunan ruas jalan perbatasan menuju Jambi di Kecamatan Reteh ini.

"Kami meminta kepada pihak Pemerintah Daerah Inhil melalui Satker terkait, yakni DCKPERA untuk turun ke lapangan guna melihat progress pembangunan dan melakukan pengawasan. Ini dilakukan juga untuk mengantisipasi kesalahan-kesalahan teknis dalam pembangunan," ujarnya.

Terakhir, Muslim juga memyampaikan harapannya, agar pembangunan ruas jalan yang menghubungkan 2 Provinsi ini, dapat memberikan dampak positif berupa peningkatan perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat di Kecamatan Reteh.

"Baru di era kepemimpinan Bupati Wardan inilah pembangunan dilaksanakan. Sudah puluhan tahun masyarakat mendambakan pembangunan ini. Karena, menurut masyarakat disini (Reteh, red), dengan adanya akses berupa jalan yang menghubungkan 2 Provinsi ini, maka akan dapat menggerakkan roda perekonomian, yang pada akhirnya akan berdampak pula terhadap peningkatan perekonomian mereka," ucapnya.

"Insya Allah, di tahun depan (2017, red) pembangunan jalan ini akan kembali dianggarkan lagi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Inhil," tutup Muslim.

 

Dedek Pratama

Halaman :

Berita Lainnya

Index