Imbauan untuk Mengatasi Anemia pada Remaja Putri di Indonesia

Imbauan untuk Mengatasi Anemia pada Remaja Putri di Indonesia
Rahmi Indrasuri SKM MKL

HARIANRIAU.CO - Saat ini, Indonesia masih dihadapkan pada masalah gizi, salah satunya anemia, yang menjadi tantangan besar. Timbulnya masalah gizi pada anak usia di bawah dua tahun erat kaitannya dengan persiapan kesehatan dan gizi seorang perempuan untuk menjadi calon ibu, termasuk remaja putri.

Asupan total zat besi pada anak perempuan usia 10–12 tahun yang menderita anemia hanya sebesar 5,4 mg/hari, jauh lebih rendah daripada kebutuhan per hari sebesar 20 mg/hari sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Rahmi menjelaskan bahwa anemia pada remaja berdampak buruk terhadap penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi belajar, kebugaran remaja, dan produktivitas.

"Secara khusus, anemia yang dialami remaja putri akan berdampak lebih serius mengingat mereka adalah calon ibu yang akan hamil dan melahirkan bayi. Hal ini memperbesar risiko kematian ibu melahirkan, bayi lahir prematur, dan berat bayi lahir rendah (BBLR)," sebutnya.

"Dengan langkah-langkah tersebut, kita dapat mengurangi prevalensi anemia dan meningkatkan kesehatan serta kualitas hidup remaja putri di Indonesia," pungkas Leni. adv

Halaman :

#Dinas Kesehatan Inhil

Index

Berita Lainnya

Index