Masyarakat Reteh Apresiasi Kinerja Pemda Inhil Dalam Program Pembangunan IKK

Masyarakat Reteh Apresiasi Kinerja Pemda Inhil Dalam Program Pembangunan IKK
Para Pekerja Saat Sedang Melakukan Pengecoran Jalan.

HARIANRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Masyarakat Kecamatan Reteh mengapresiasi kinerja Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dalam program pembangunan Ibu Kota Kecamatan (IKK), seperti yang dilakukan di Pulau Kijang untuk 8 (delapan) ruas jalan yang sedang dalam tahap pengerjaan.

IKK adalah merupakan salah satu program unggulan Bupati HM. Wardan. Yang mana, dalam program IKK, fokus pembangunan berada di Ibu Kota setiap Kecamatan yang berada di Kabupaten Inhil dengan leading sector, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA).

Sedangkan, untuk pembangunan di tingkat Desa dan Kelurahan yang bukan merupakan Ibu Kota Kecamatan, dilaksanakan melalui program Desa Maju Inhil Jaya (DMIJ) dengan leading sector, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD). Serta, didukung pula dengan program pembangunan lainnya melalui Satuan Kerja yang berkaitan, seperti Dinas Cipta Karya dan Perumahan Rakyat (DCKPERA), dan sebagainya.

Apresiasi diungkapkan oleh masyarakat Reteh, karena pembangunan infrastruktur berupa jalan di kawasan perkotaan Kecamatan Reteh tersebut, selama ini tidak pernah dilakukan secara serius oleh Pemda Inhil sebelumnya.

Menurut penuturan Muhammad Efendi, Kontraktor Pelaksana dari CV. Berdikari Konstruksi yang tengah menyelesaikan proyek pembangunan 8 ruas jalan di Pulau Kijang tersebut, baru pada periode jabatan Kepala Daerah kali inilah pembangunan infrastruktur jalan  di Ibu Kota Kecamatan Reteh itu dibangun menggunakan dana anggaran hingga milyaran rupiah.

"Baru di tahun ini, di era kepemimpinan Bupati Wardan lah pembangunan jalan di daerah ibukota Reteh dilaksanakan. Malah, sampai 8 ruas jalan sekaligus yang dibangun. Dengan total anggaran mencapai milyaran rupiah. Ini tentunya menunjukkan keseriusan Pemda Inhil dalam melakukan pembenahan infrastruktur wilayah ibu kota kecamatan," ujarnya kepada harianriau.co melalui sambungan seluler, Senin (21/11/2016) sore.

Lebih lanjut, Muhammad Efendi mengatakan, pembangunan yang belum rampung sepenuhnya ini, telah menunjukkan dampak positif yang signifikan terhadap masyarakat setempat, contohnya aktifitas perekonomian berupa perdagangan yang kini berlangsung di salah satu ruas jalan tersebut.

"Seperti di Jalan Jelutung (Nama Jalan, red), dulunya jalan tersebut dapat dikatakan mati tanpa aktifitas apapun. Namun, sekarang masyarakat setempat telah bisa melakukan aktifitas perdagangan melalui jalan tersebut. Alhamdulillah, sudah lancar (Aktifitas perekonomian warga, red) dengan terbukanya akses jalan itu," pungkasnya.

Contoh lainnya yang merupakan dampak positif pembangunan infrastruktur jalan di Ibu Kota Kecamatan Reteh, diungkapkan Muhammad Efendi, adalah di 2 (dua) ruas jalan yang turut dibangun pada tahun ini. Dimana, sebelumnya di jalan-jalan tersebut, tidak dapat dilalui oleh sarana transportasi berupa mobil. Namun kini, lanjutnya, dengan terbukanya akses transportasi di jalan tersebut, banyak mobil yang melintas di kawasan tersebut.

"Itu di Jalan Anggrek dan Jalan Mawar, dulunya hanya tanah saja, dan dibawahnya rawa-rawa. Sehingga, membuat kendaraan roda empat tidak bisa melintas disana. Tapi, semenjak adanya pembangunan jalan, kendaraan roda empat sudah ada, bahkan relatif banyak yang memanfaatkan jalan tersebut sebagai jalur lalu-lintas," ungkapnya.

Selanjutnya, Muhammad Efendi mengatakan, pihaknya optimistis penyelesaian proyek pembangunan 8 ruas jalan ini akan sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan.

"Progress pembangunan untuk tahap pengecoran sudah 100% dengan serapan dana berkisar antara 73% hingga 74% dari pagu anggaran dalam penawaran, yakni sebesar Rp. 809 juta diluar pajak. Tinggal diburas dan dilapin saja lagi jalannya. Insya Allah, kami bisa mengupayakan penyelesaian pembangunan sesuai jadwal, yakni pada 28 Desember (2016, red)," katanya.

Dalam proses pelaksanaan pembangunan pun, disebutkan Muhammad Efendi, pihak kontraktor tidak mengalami kendala yang begitu berarti, kecuali persoalan alam, seperti cuaca hujan dan pasang-surut air sungai.

Khusus di Kecamatan Reteh, Muhammad Efendi menyebutkan, masih terdapat 6 ruas jalan yang masih dalam kondisi rusak parah. Sehingga, lanjutnya, masyarakat masih membutuhkan pembangunan infrastruktur jalan di Kecamatan Reteh secara berkesinambungan.

"Kerusakan di 6 ruas jalan itu memang sudah lama terjadi dan tak pernah diperbaiki. Mudah-mudahan program pembangunan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan, biar di tahun 2017, 6 ruas jalan tadi dapat diperbaiki. Sehingga, kedepannya, ruas-ruas jalan di Kecamatan Reteh tidak ada lagi yang rusak, paling tidak sampai akhir periode jabatan Kepala Daerah yang sekarang (HM. Wardan, red)," tutupnya.

Untuk diketahui, 8 ruas jalan di Kecamatan Reteh yang sedang dalam tahap pembangunan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Jalan Irian Jaya.
2. Jalan Jelutung.
3. Jalan Mawar.
4. Jalan Anggrek.
5. Jalan Kalimantan.
6. Jalan SMP.
7. Jalan Tepi Laut.
8. Jalan Inpres.

 

Dedek Pratama

Halaman :

Berita Lainnya

Index