HARIANRIAU.CO - Masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) diimbau untuk menerapkan pola hidup sehat sebagai strategi utama dalam pencegahan stunting. Ajakan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Inhil, Rahmi Indrasuri, dalam pernyataan terbaru di kantornya.
Rahmi Indrasuri menekankan bahwa stunting, yaitu kondisi pertumbuhan anak yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis, merupakan isu serius yang perlu ditangani dengan prioritas tinggi. "Upaya pencegahan stunting melibatkan edukasi tentang pentingnya nutrisi yang baik, sanitasi yang memadai, dan akses terhadap layanan kesehatan berkualitas. Tujuan kami adalah menurunkan prevalensi stunting dari 18,34% menjadi 3,75%," ujar Rahmi.
Salah satu inisiatif utama dalam penanggulangan stunting adalah Gerakan Satu Hati (GSH), yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir. Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, untuk berkolaborasi dalam mengatasi masalah stunting. "Gerakan Satu Hati tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak, tetapi juga pada edukasi keluarga agar mereka mengikuti anjuran dari kader dan penyuluh kesehatan," jelas Rahmi.
Dengan melibatkan semua elemen masyarakat, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. "Partisipasi aktif dari masyarakat sangat penting untuk menciptakan kondisi yang mendukung tumbuh kembang anak, sehingga generasi mendatang dapat memiliki kesempatan lebih baik untuk berkembang secara fisik maupun intelektual," tambahnya.
Kegiatan sosialisasi dan edukasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk menciptakan Kabupaten Indragiri Hilir yang sehat dan sejahtera. "Kami berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi sebagai bagian dari strategi jangka panjang dalam penanggulangan stunting, dan berharap seluruh masyarakat dapat berperan aktif dalam mendukung program ini," pungkas Rahmi. (ADV)
