HARIANRIAU.CO - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Rahmi Indrasuri, SKM, M.KL membuka kegiatan pertemuan Evaluasi Program Anak Tahun 2024, Rabu (7/8/2024) di salah satu hotel di Tembilahan.
Dalm sambutannya, Kepala Dinkes Inhil, Rahmi Indrasuri, SKM, M.KL., menyampaikan pentingnya program evaluasi anak serta langkah-langkah strategis dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Inhil.
“Saya mengucapkan terimakasih atas kehadiran saudara, karena hal ini menggambarkan adanya perhatian dan kepedulian saudara terhadap kepentingan program peningkatan pelayanan kesehatan balita melalui evaluasi program anak,” ujar Rahmi Indrasuri dalam sambutannya.
Rahmi menekankan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) fokus pada peningkatan kesehatan ibu, anak, KB, kesehatan reproduksi, serta percepatan perbaikan gizi masyarakat. Upaya menurunkan angka kematian ibu (AKI) melahirkan, angka kematian bayi (AKB) lahir, dan angka kematian neonatal menjadi prioritas utama dengan target tertentu.
“Target angka kematian ibu menjadi 183 kematian per 100.000 kelahiran hidup, dan angka kematian bayi menjadi 16 kematian per 1000 kelahiran hidup. Di Kabupaten Indragiri Hilir, per Juni laporan manual terdapat 7 kematian ibu, sedang di MPDN 9 kematian ibu. Kematian bayi di laporan manual ada 42 lahir mati, 70 lahir hidup, sedangkan di MPDN 23 lahir mati, 64 lahir hidup,” jelasnya.
Untuk mencapai target-target tersebut, diperlukan strategi khusus yang efektif dan efisien. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program anak membutuhkan sistem pencatatan dan pelaporan yang akurat, real-time, dan berkualitas.
Dengan demikian, pelaksanaan program anak di lapangan dapat didukung dengan baik.
“Harapan saya dengan diadakannya kegiatan ini, tenaga kesehatan Puskesmas dan jaringannya dapat meningkatkan komitmen bersama dalam meningkatkan pelayanan kesehatan pada anak di fasilitas pelayanan kesehatan,” katanya mengakhiri sambutannya. (Adv)
