Inovasi Briket Tandan Kosong Kelapa Sawit, Mahasiswa Kukerta UNRI Buat Briket serta Bagikan ke Pedagang Kuliner di Desa Sukadamai

Inovasi Briket Tandan Kosong Kelapa Sawit, Mahasiswa Kukerta UNRI Buat Briket serta Bagikan ke Pedagang Kuliner di Desa Sukadamai

HARIANRIAU.CO - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) dari Universitas Riau (UNRI) berhasil membuat inovasi briket dengan memanfaatkan tandan kosong (tankos) kelapa sawit sebagai bahan baku. 

Kegiatan ini dilakukan di Desa Sukadamai, Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu. Inovasi ini didasari oleh banyaknya limbah tandan kosong yang belum termanfaatkan secara optimal oleh masyarakat Desa Sukadamai.

Tidak hanya berhasil mengolah limbah tandan menjadi produk yang bernilai guna, mahasiswa KUKERTA tersebut juga menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat dengan membagikan briket secara gratis pada Selasa, 12 Agustus 2024. 

Masyarakat yang memperoleh briket tersebut adalah pedagang kuliner seperti penjual bakso bakar, sate, dan ayam golek yang berada di Desa Sukadamai.

Langkah ini tidak hanya mendukung upaya pengelolaan limbah secara berkelanjutan, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa tankos yang dianggap sebagai limbah dapat dijadikan arang yang memiliki nilai tambah. 

Inisiatif ini merupakan salah satu bentuk nyata penerapan ilmu pengetahuan di masyarakat, sekaligus mendorong penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan.

Pedagang kuliner yang menerima briket tersebut kemudian dimintai pendapat setelah dilakukan uji pembakaran. 

“Menurut saya, briket ini bagus, pemanasannya cepat, dan abunya lebih sedikit dibandingkan arang batok kelapa,” tutur Baki (28), penjual bakso bakar.

 Ia juga menambahkan bahwa briket tersebut sangat cocok digunakan karena lebih mudah menyala dan apinya lebih stabil.

Briket merupakan salah satu sumber energi terbarukan atau bahan bakar alternatif yang dapat dibuat dari berbagai bahan baku organik. Menurut Andreas (20), penanggung jawab pembuatan briket, proses pembuatan briket dari tankos sawit sedikit lebih rumit karena bahan baku harus dibakar dengan teknik pirolisis, yaitu pembakaran tanpa oksigen. 

Setiap proses mulai dari pengeringan bahan, pembakaran, penumbukan, pengayakan, pemadatan, hingga pengeringan briket harus dijaga dengan baik agar diperoleh briket yang berkualitas dan aman digunakan.

Briket dari tankos sawit perlu terus dikembangkan guna memanfaatkan biomassa secara berkelanjutan serta mendorong masyarakat untuk lebih mengenal potensi briket sebagai peluang bisnis yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. (Rls)

Halaman :

Berita Lainnya

Index