HARIANRIAU.CO - Kepala Dinas Kesehatan Indragiri Hilir, Rahmi Indrasuri, SKM, MKL, menjelaskan pentingnya intervensi gizi pada 1000 hari pertama kehidupan. Stunting, yang disebabkan oleh masalah asupan gizi baik selama kehamilan maupun masa balita, menjadi perhatian utama pemerintah setempat.
Di Kelurahan Kampung Baru, angka stunting menunjukkan penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, tercatat tujuh balita mengalami stunting. Namun, jumlah tersebut menurun menjadi empat pada tahun 2023 dan dua pada tahun 2024.
Rahmi Indrasuri menjelaskan bahwa penurunan angka stunting ini tidak terlepas dari upaya pemerintah daerah dalam melakukan intervensi spesifik di 26 lokus desa/kelurahan, termasuk Kampung Baru.
“Faktor-faktor yang mempengaruhi stunting sangat beragam, mulai dari asupan makanan yang tidak memadai hingga kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi,” ungkapnya.
Selama periode emas (0-24 bulan), pemenuhan gizi yang adekuat sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan Indonesia menduduki peringkat kelima di dunia dalam kasus stunting, upaya pencegahan dan penanganan harus diperkuat. Di Kampung Baru, beberapa langkah telah diambil untuk mengurangi angka stunting, termasuk memberikan asuhan gizi kepada balita yang termasuk stunting, penyuluhan kepada orang tua mengenai pentingnya kebersihan lingkungan, dan program pemberian makanan tambahan lokal yang masih berjalan hingga saat ini.
Rahmi juga menjelaskan faktor-faktor determinan yang mempengaruhi stunting, seperti asupan makan yang tidak memadai, pemberian ASI eksklusif, lingkungan rumah, serta faktor dari ibu. “Kekurangan gizi selama masa kehamilan dan menyusui, penyakit infeksi, kesehatan mental ibu, dan faktor lingkungan menjadi penyebab yang signifikan,” tambahnya.
Selain itu, Rahmi menekankan pentingnya pemeriksaan rutin di posyandu untuk memantau pertumbuhan anak. “Kami mendorong orang tua untuk membawa anak mereka ke posyandu setiap bulan agar pertumbuhan mereka dapat terpantau secara berkala,” ujarnya.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan angka stunting di Kelurahan Kampung Baru dapat terus menurun, sehingga kualitas sumber daya manusia di masa depan semakin baik. Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga prediktor bagi kualitas hidup anak-anak kita dan potensi bangsa ke depan. (adv)