HARIANRIAU.CO - Kepala Desa Kuala Patah Parang, Dedi Suandi, S.Pd, memiliki harapan besar agar angka stunting dan gizi rendah di desanya dapat terus ditekan hingga mencapai angka nol.
Upaya ini sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, terutama di daerah pedesaan.
Salah satu kegiatan utama di Desa Kuala Patah Parang, Kecamatan Sungai Batang, adalah pemberian kebutuhan pangan bernutrisi guna mencegah stunting.
Program ini dilakukan secara rutin setiap hari, dengan fokus pada pemberian makanan bergizi kepada anak-anak dan ibu hamil. Setiap hari Selasa, kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan di Posyandu, di mana anak-anak yang terindikasi stunting akan diukur tinggi badan dan berat badannya untuk memantau perkembangan mereka.
Saat ini, di Desa Kuala Patah Parang tercatat ada 2 anak yang mengalami stunting, 7 anak dengan gizi rendah, dan 1 ibu hamil dengan kondisi kurang gizi. Salah satu warga, Ibu Maskabun atau akrab disapa Mak Anjang, berperan aktif dalam menyediakan makanan bergizi untuk program ini.
“Setiap hari saya memasak ayam goreng, sayur-sayuran, dan mempersiapkan susu serta buah-buahan. Ini semua demi kesehatan anak-anak dan ibu hamil di desa,” ungkap Mak Anjang.
Dedi Suandi menyampaikan apresiasi terhadap program makanan tambahan ini. Ia optimis dengan kerja sama berbagai pihak, angka gizi buruk dan stunting di desa akan semakin menurun.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung program ini. Ke depan, kami juga akan menganggarkan pengadaan alat-alat di Posyandu, seperti timbangan dan alat ukur tinggi badan, agar kegiatan berjalan lebih efektif,” ujar Dedi Suandi.
Dengan langkah konkret ini, diharapkan anak-anak di Desa Kuala Patah Parang dapat tumbuh sehat dan kuat, sekaligus mewujudkan generasi bebas stunting.