HARIANRIAU.CO - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), melalui Kepala Dinas Drs. H. Sirajuddin, menegaskan pentingnya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait penggunaan kontrasepsi. Menurut Sirajuddin, edukasi tentang kontrasepsi harus menjadi pengetahuan dasar bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama bagi pasangan usia subur, untuk menghindari kehamilan yang tidak direncanakan dan memastikan jarak kelahiran yang sehat.
Pendidikan tentang kontrasepsi di negara-negara maju sudah banyak diterapkan melalui pendidikan seksual yang komprehensif, namun hal ini masih terbatas di Indonesia, termasuk di Inhil. Sirajuddin mengungkapkan bahwa hal-hal sederhana, seperti cara menunda kehamilan, mengatur jarak kelahiran anak, serta pencegahan penyebaran infeksi menular seksual, seharusnya menjadi pengetahuan yang mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat.
Dalam upaya mendorong masyarakat untuk merencanakan keluarga dengan bijak, DP2KBP3A Inhil mengajak pasangan usia subur untuk mengambil langkah-langkah penting, seperti menghindari "4 Terlalu" (terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak, dan terlalu rapat) dalam merencanakan kehamilan. Selain itu, bagi pasangan yang menunda atau tidak ingin hamil lagi, disarankan untuk tetap menggunakan kontrasepsi yang tepat, seperti IUD, Implan, atau metode lainnya yang sesuai.
Sirajuddin juga mengimbau masyarakat yang mengalami kendala dalam mengakses layanan kontrasepsi untuk menghubungi petugas kesehatan melalui telepon atau WhatsApp. Bagi pasangan yang kesulitan untuk pergi ke fasilitas pelayanan KB, penggunaan kondom atau pil KB bisa menjadi alternatif yang mudah dijangkau. Ia juga menekankan pentingnya penggunaan kontrasepsi pasca persalinan untuk ibu yang baru melahirkan agar dapat mengatur kelahiran selanjutnya dengan lebih baik.
Dengan langkah-langkah ini, DP2KBP3A berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Inhil mengenai pentingnya perencanaan keluarga yang sehat dan terjangkau, serta menurunkan angka kehamilan yang tidak direncanakan demi kesejahteraan keluarga. (ADV)