HARIANRIAU.CO - Generasi muda memiliki peran krusial dalam menjaga persatuan dan mencegah penyebaran berita hoaks di era digital yang serba cepat ini. Hal ini menjadi fokus utama dalam acara Diskusi Panel dan Seminar bertajuk "Antisipasi Hoax di Era Digital dan Menumbuhkan Semangat Kebangsaan" yang digelar di SMKN 1 Koto Gasib, Selasa (18/2/2025).
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain AKP Mohamad Fazri selaku Kasat Binmas Polres Siak, Kapten Inf Bukti Sitepu selaku Danramil 04/Perawang, Siswanto selaku Kasi Trantib Kecamatan Koto Gasib, Iskandar Husni selaku Manager Palm co Regional 3, Soleman Sihotang selaku Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kabupaten Siak, H Thamrin selaku Ketua Komite, Suherisman S. Pd, MM selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Koto Gasib, Heri Apriadi S. Pd selaku perwakilan PT. Kimia Tirta Utama, serta tim JMSI Siak yang terdiri dari Sulaiman S. Pd, Faisal Anwar, dan Koko Hariyadi.
Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Kepala Sekolah SMKN 1 Koto Gasib yang diiringi pertunjukan kompang dan pencak silat oleh siswa-siswi. Kesenian ini tidak hanya memukau, tetapi juga mengandung pesan mendalam tentang semangat persatuan dan kearifan budaya lokal.
Dalam paparannya, Kasat Binmas Polres Siak, AKP Mohamad Fazri, menekankan bahwa generasi muda harus proaktif dalam menjaga keharmonisan masyarakat dengan tidak ikut serta menyebarkan informasi yang belum terjamin kebenarannya.
"Generasi muda memiliki peran sentral dalam mencegah berita hoaks yang dapat menyesatkan dan memicu keresahan di masyarakat. Penggunaan teknologi dan smartphone harus dilakukan dengan bijak, serta tidak terburu-buru menyebarkan berita yang belum terverifikasi. Kita harus menjadi agen perubahan yang mengedepankan persatuan dan menjaga keharmonisan tanpa memandang perbedaan suku, agama, dan ras. Keamanan dan ketertiban bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga menjadi kewajiban kita bersama," tegasnya.
Senada dengan itu, Danramil 04/Perawang, Kapten Inf Bukti Sitepu, mengingatkan bahwa media sosial bukan hanya sekadar sarana hiburan, tetapi juga alat yang ampuh untuk menyebarkan nilai-nilai kebangsaan serta memperkokoh persatuan di tengah masyarakat.
"Di era digital ini, media sosial dapat dimanfaatkan untuk memajukan berbagai sektor, mulai dari edukasi hingga inovasi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menggunakannya dengan bijak, menyebarkan informasi positif, membangun diskusi yang konstruktif, serta melawan berita hoaks yang dapat merusak persatuan," ujarnya.
Kasi Trantib Kecamatan Koto Gasib, Siswanto, juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menerima informasi, terutama yang berpotensi menyesatkan.
"Sebagai generasi yang melek teknologi, kita harus mampu memilah informasi yang kita terima. Pastikan untuk selalu memverifikasi kebenaran berita melalui sumber resmi, seperti lembaga pemerintah atau media yang kredibel. Jangan mudah terprovokasi oleh judul atau narasi yang mengandung kebencian, karena berita hoaks dapat menimbulkan kepanikan dan perpecahan di tengah masyarakat," jelasnya.
Sementara itu, Iskandar Husni ST memberikan motivasi dengan memaparkan transformasi PTPN 5 Lubuk Dalam menjadi Palm co Regional 3 Lubuk Dalam beserta produksinya. Ia juga menceritakan sejarah perusahaan BUMN perkebunan tersebut dan menjawab pertanyaan dari salah satu siswi terkait penanganan limbah dari PKS, di mana ia menjelaskan sesuai dengan standar yang berlaku dalam undang-undang lingkungan hidup.
Pemateri selanjutnya, Heri, mengungkapkan bahwa siswa-siswi dapat berinvestasi dari sekarang dengan memperkaya wawasan agar semakin percaya diri dalam menghadapi tantangan, terutama di dunia kerja. Ia mendorong peserta untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Heri juga menyampaikan bahwa penerimaan tenaga kerja saat ini dapat dilakukan secara daring dan siap ditempatkan di mana saja di grup Astra Agro Lestari.
M. Soleman Sihotang memberikan pencerahan terkait informasi hoaks agar tidak menjadi korban dan berakibat tersandung hukum.
"Setiap informasi yang diterima jangan langsung disebarkan karena media sosial bukanlah produk jurnalistik maupun media massa yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, lebih aman jangan ikut menyebarkan," kata Soleman.
Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi materi yang diberikan oleh narasumber. Kegiatan ini diharapkan dapat membekali generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi agen perubahan yang mampu menangkal hoaks dan menjaga persatuan bangsa.(Tim)