Pekanbaru Jadi Pusat Pengembangan Cabai dan Bawang

Pekanbaru Jadi Pusat Pengembangan Cabai dan Bawang

HARIANRIAU.CO, PEKANBARU - Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru mencatat, ada beberapa daerah yang dinilai cocok untuk mengembangkan komoditas Cabai dan Bawang di Kota Pekanbaru.

Demikian yang dikatakan oleh Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak), M Nasir. "Dua kawasan itu dan beberapa daerah lainnya cocok jadi kawasan pengembangan cabai dan bawang," katanya, Jumat (25/11/2016).

Selain itu, beberapa dorongan untuk pertanian cabai terus dilakukan Distanak untuk menambah pasokan cabai dan bawang di Pekanbaru, terutama untuk pasar-pasar tradisional.

Selama ini dia menilai, cabai dan bawang yang ada dipasar tradisional kebanyakan merupakan daerah luar Riau. "Ada yang dari Sumbar, Sumatera Utara dan ada dari Jawa. Dan kedua kebutuhan pokok itu permintaannya juga tinggi," kata Nasir.

Nasir menambahkan, saat ini petani-petani cabai di Pekanbaru sedang melakukan perawatan cabai yang ditanam pada bulan Oktober lalu. Dijadwalkan, cabai tersebut akan panen pada bulan Desember mendatang.

"Karena pada bulan Juli lalu sempat gagal panen, dan luasannya cukup luas mencapai 10 hektare. Maka itu kita akan terus dorong para petani kita agar jangan sampai gagal panen," lanjutnya.

Sebagaimana diketahui, harga cabai dipasaran Kota Pekanbaru sempat naik menjadi Rp 100.000/Kg. Kenaikan harga cabai tersebut dikarenakan tiga daerah sentra cabai yakni Sumbar, Sumut dan Jambi mengalami kekosongan stok cabai.

Bahkan, untuk memenuhi stok cabai di Pekanbaru, Disperindag Kota Pekanbaru berencana membuka impor cabai dari negara lain. Selain itu, Distanak sendiri saat ini hanya mampu memenuhi kebutuhan cabai sebesar 20 persen dari total 4 ton kebutuhan masyarakat Pekanbaru perhari.

Halaman :

Berita Lainnya

Index