Pantau Banjir, BPBD Meranti Manfaatkan Drone

Pantau Banjir, BPBD Meranti Manfaatkan Drone
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO, MERANTI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, mulai memanfaatkan "drone" atau pesawat tanpa awak guna memantau bencana banjir yang terjadi di wilayah tersebut.

"Dengan memanfaatkan Drone maka kita dapat mengetahui secara efektif dampak dan luasan banjir yang terjadi. Ini cukup membantu kita untuk mengambil langkah penanggulangan secara cepat," kata Kepala BPBD Meranti, Edy Afrizal di Pekanbaru, Selasa.

Menurut Edy, satu unit "drone" bantuan Pemerintah Provinsi Riau dengan daya jangkau 5 kilometer tersebut mulai dimanfaatkan setelah tiba di Meranti pada Senin (28/11).

Kabupaten Kepulauan Meranti saat ini dilanda banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi serta genangan pasang air laut atau banjir rob.

Kondisi tersebut telah berlangsung dalam dua pekan terakhir. Seperti pada hari ini, sejumlah ruas jalan, pemukiman serta fasilitas umum seperti sekolah.

Bahkan, salah satu Sekolah Dasar setempat terpaksa meliburkan siswanya akibat gedung sekolah tergenang banjir dengan ketinggian rata-rata 20 cetimeter (cm) setelah hujan deras mengguyur wilayah itu pada malam sebelumnya.

Sementara itu, untuk banjir rob atau akibat pasang air laut, mayoritas kecamatan di Kabupaten Meranti tersebut telah terjadi dalam dua pekan terakhir meski akhir-akhir ini kondisinya membaik.

Diperkirakan banjir rob tersebut akan berlangsung hingga Januari 2017 mendatang sehingga dengan adanya drone, BPBD yang sebelumnya telah menyiagakan personel dapat melakukan penanggulangan secara cepat.

Namun begitu, ujarnya, dengan kondisi geografis Meranti yang terdiri dari kepulauan, satu unit "drone" belum cukup untuk memantau Kabupaten yang terletak di pesisir Riau tersebut.

"Satu drone sudah sangat membantu. Namun idealnya kita miliki dua atau tiga lagi agar lebih maksimal," katanya.

Selain dimanfaatkan untuk bencana banjir, "drone" tersebut nantinya juga bermanfaat untuk mengetahui dampak bencana kebakaran hutan dan lahan yang kerap terjadi di wilayah itu.

"Intinya teknologi ini sangat membantu kita dalam melakukan penanggulangan bencana," kata Edy. (Antarariau)

Halaman :

Berita Lainnya

Index