HARIANRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Babinkamtibmas Desa Simpang Gaung Bripka Suryawan Fadlin sebagai ayah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengikuti sosialisasi penyelenggaraan wajib PAUD yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Inhil, staf Dinas Pendidikan, pembina PAUD Inhil serta pengelola PAUD se Kabupaten Inhil.
"Keikutsertaan ini merupakan bentuk tindak lanjut untuk mendukung program prioritas Kapolri RI dalam meningkatkan profesionalisme Polri menuju keunggulan," Ucap Ayah PAUD Desa Simpang Gaung,di Tembilahan, Selasa.
Bripka Suryawan mengungkapkan, sebagai pengelola salah satu PAUD yang ada di Kabupaten Inhil, dirinya merasa bangga dapat berperan langsung mengembangkan PAUD, tidak hanya sebagai Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, namun juga ikut menentukan nasib serta kualitas pendidikan anak di masa depan melalui PAUD yang ia kelola.
Ia menilai, program pelatihan yang diberikan kepada seluruh pengelola PAUD se Kabupaten Inhil sangat bermanfaat, dengan pengetahuan yang diperoleh dapat menambah pengetahuan dalam mendidik sesuai kurikulum 2013 juga sebagai upaya mencetuskan generasi cerdas yang tumbuh dan berkembang optimal sesuai potensi yang dimilikinya.
Ia justru berharap selanjutnya dapat mengikuti kegiatan pelatihan di tingkat Provinsi, tidak hanya di Kabupaten Kota.
"Kita tentu berharap bisa mengikuti pelatihan di tingkat provinsi untuk lebih menambah wawasan tata kelola PAUD serta meningkatkan akses dan mutu pelayanan pendidikan," ucap pria yang akrab disapa Fadlin ini.
Saat dikonfirmasi terkait perkembangan PAUD bhayangkara yang baru ia kelola, Suryawan mengakui belum disentuh dengan berbagai bantuan baik dari Pemerintah Kabupaten maupun Pemerinta Desa.
"Hingga saat ini kita masih mengupayakan fasilitas seadanya," terangnya.
Ia menuturkan, untuk melengkapi segala fasilitas belajar saat ini ia mengaku terkendala masalah biaya. Untuk itulah ia sangat berharap adanya perhatian dari pemerintah.
Menyiasati hal ini, ia mengambil langkah dengan menghilangkan kewajiban seragam serta mereduksi biaya melalui kreativitas membuat alat peraga sendiri.
Karena pada dasarnya, kata dia, pondasi yang mengarahkan anak pada pengembangan kemampuan yang lebih beragam adalah dengan menggunakan konsep bermain sambil belajar serta belajar sambil bermain.