Rupiah Sore Ini Masih Betah di Atas Level Rp13.560/USD

Rupiah Sore Ini Masih Betah di Atas Level Rp13.560/USD

HARIANRIAU.CO -  Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini melemah atau masih betah di atas level Rp13.550/USD. Kondisi rupiah ini seiring dengan mulai memudarnya USD terhadap yen.

Berdasarkan data Bloomberg sore ini, rupiah berakhir di posisi Rp13.565/USD atau melemah dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.555/USD. Sedangkan pada hari ini rupiah bergerak pada kisaran harian Rp13.543-Rp13.609/USD.

Menurut data dari Limas, rupiah sore ini berada di level Rp13.570/USD. Posisi ini tercatat melemah dibanding pentupan kemarin di level Rp13.565/USD.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah hari ini berakhir mendatar di level Rp13.550/USD dari posisi sebelumnya di level yang sama dengan kisaran harian Rp13.527-Rp13.615/USD.

Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan di level Rp13.582/USD. Posisi ini semakin memburuk dari posisi sebelumnya di level Rp13.563/USD.

Seperti dikutip dari CNBC, Kamis (1/12/2016), USD diperdagangan berhenti dari posisi tertingginya dalam 9,5 bulan terhadap yen. Hal ini setelah melompat bersama dengan imbal hasil obligasi AS pada rincian kesepakatan untuk memangkas produksi minyak OPEC.

Mayoritas bank tetap fokus pada prospek keuntungan lebih untuk mata uang AS, mengantisipasi bahwa presiden terpilih Donald Trump berencana pemotongan pajak, pengeluaran dan pergeseran perdagangan akan meningkatkan pertumbuhan dan harga tekanan di Amerika Serikat.

Tetapi kegagalan dolar untuk mendorong kuat terhadap euro kembali di atas level 1,06 di awal perdagangan Eropa. Ini mengisyaratkan mungkin ada beberapa kelelahan pada kenaikan dua bulan lalu.

Indeks USD terhadap enam mata uang utama berdiri di level 101,42, setelah naik setinggi 101,83. hal tersebut mundur ke level 114,17, turun seperempat persen pada hari ini dari puncaknya di level 114,83 terhadap yen waktu Asia, level terkuat sejak pertengahan Februari. (Sindonews)

Halaman :

Berita Lainnya

Index