Investor Mulai Melirik Limbah Sagu Meranti

Investor Mulai Melirik Limbah Sagu Meranti
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO, MERANTI - Limbah sagu dari pengolahan berupa kulit batang dan ampas yang dihasilkan oleh Kepulauan Meranti, Riau berpotensi menghasilkan energi listrik sebesar empat megawatt.

"Jumlah limbah sagu Meranti mencapai sembilan juta ton per tahun," kata Senior Electrical Enginer PT. Nusantara Perkasa Djoko Budi Waluyo, calon investor di Meranti, Kamis.

Djoko Budi Waluyo menjelaskan dengan potensi limbah sagu ini bisa didirikan sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) untuk menghasilkan kekuatan empat MW.

"Jumlah limbah sagu Meranti terdiri dari enam juta ton kulit dan tiga juta ton ampas," terangnya.

Menurut Djoko Budi Waluyo bahan baku limbah kulit sagu dan ampas akan digunakan sebagai energi Pembangkit Listrik PLTBM dengan teknologi Gasifikasi. Hasil ini dinilai bisa sangat besar.

"Kalau PT. Nusantara Berkah dipercaya sebagai investor pengelola, maka kami mampu hasilkan listrik empat MW," terangnya.

Ia merinci untuk menghasilkan listrik empat MW itu, pihaknya cukup membutuhkan bahan baku kulit sagu dan ampas sebanyak kurang lebih 100 ton per hari atau 3.000 ton perbulannya.

Sementara dengan potensi limbah kulit sagu dan ampas di Kepulauan Meranti yang mencapai sembilan juta ton per tahun mencukupi kebutuhan bahan baku PLTBM tersebut bahkan lebih.

"Jadi yang ada saat ini itu sudah lebih dari cukup," tegas Djoko.

Makanya menurut dia jika proyek ini jadi terlaksana oleh PT. Nusantara Berkah maka pihaknya akan melakukan kerjasama dengan PT. PLN dalam urusan jual beli daya listrik sebesar empat MW tersebut.

"Hal itu tentu saja sangat membantu masyarakat untuk mencukupi kebutuhan daya listrik Meranti," katanya menambahkan.

Seperti diketahui data yang terdapat di Dinas Pertambangan Kabupaten Meranti, jumlah Elektrifikasi yang mampu dipasok PT. PLN di wilayah setempat baru mencapai 77 Persen atau baru melayani 77 persen masyarakat, dengan beban puncak mencapai 11 MW.

Dengan penambahan empat MW itu maka diyakini akan mampu memenuhi kebutuhan listrik Meranti.

Disisi lain Wakil Bupati Meranti Said Hasyim sangat menyambut baik keinginan investor tersebut dan berjanji akan membantu segala sesuatunya termasuk masalah perizinan.

Namun satu hal yang ditekankan Pemda Meranti kepada investor, agar mereka serius untuk membangun pembangkit listrik jangan hanya sekedar basa-basi.

Kadis Kehutanan Murod juga menambahkan kekhawatiran Pemkab selama ini bukanya tanpa alasan, dari beberapa perusahaan termasuk baru-baru ini yang berasal dari Singapura juga sempat mengutarakan maksut yang sama. Tapi setelah Pemda mempersiapkan perizinan dan lahan, investor dari Singapura yang akan memanfaatkan limbah cair sagu tidak ada tindak lanjutnya.

"Kami ingin sebelum mengeluarkan izin prinsip, perusahaan dapat memberikan keyakinan kepada semua untuk melaksanakan kegiatan itu. Jika hanya untuk itu (izin prinsip.red), kedepan kami tidak akan mudah mengeluarkannya," tegas Murod.

"Kami minta laporan study kelayakan dan bukti kesepakatan kerjasama dari PLN, karena untuk kerjasama dalam hal jual beli dengan perusahaan listrik tersebut cukup sulit," ujarnya lagi menambahkan. (Antarariau)

Halaman :

Berita Lainnya

Index