HARIANRIAU.CO, LIMAPULUH KOTA - Kabar gembira bagi petani Gambir di Kabupaten Limapuluh Kota, Propinsi Sumatera Barat, dimana sejumlah Kelompok tani di Kecamatan Mungka, berhasil membuat prodak olahan Gambir berupa Teh Botol Daun Gambir, Jelly Gambir, Teh Gambir, serta Pupuk Organik dari sisa kempaan daun Gambir.
Keberhasilan kelompok itu tidak terlepas dari pengembangan teknologi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Propinsi Sumatera Barat. Kini berbagai parian olahan produk Gambir siap merambah pasar Nasional.
Bahkan pada Launching parian Produk Gambir bersama Bupati Limapuluh Kota, Ir. Irfendi Arbi, Kepala BPTP Sumbar DR. Ir. Candra Indrawanto, M.Sc, serta kelompok tani di Nagari Talang Maur dan Simpang Kapuak, Bupati mengintruksikan SKPD terkait untuk memasarkan prodak olahan Gambir ke-Jakarta.
Tidak saja promosi, tetapi Bupati pilihan rakyat itu juga mengintruksikan agar segera mengurus hak paten, agar karya inovatif itu tidak dijiplak atau diakui sebagai miliknya oleh pihak lain.
“Diharapkan produk olahan gambir yang dihasilkan sejumlah kelompok di Kecamatan Mungka dari pengembangan teknologi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumbar itu segera dipasarkan ke Jakarta. Ini harus ditangani secara serius oleh SKPD terkait," sebut orang nomor satu di Luak Nan Bungsu itu, ketika launching prodak olahan Gambir Kamis (8/12/2016).
Kepala BPTP Sumbar DR. Ir. Candra Indrawanto, M.Sc, menyebut, saat ini pihaknya telah bekerjasama dengan Pemkab Limapuluh Kota dalam pengembangan bioindustri gambir guna meningkatkan produktivitas dan nilai tambah gambir buat meningkatkan pendapatan petani.
Saat ini BPTP telah mengintroduksi teknologi pembuatan kompos dari ampas kempaan daun gambir guna meningkatkan produksi gambir itu sendiri, serta teknologi pengolahan prokdusi diversifikasi dari gambir.
“Produk diversifikasi gambir itu antara lain berupa teh gambir, jelly gambir dan teh botol daun gambir serta pupuk organik dari sisa kempaan daun gambir,” papar Candra. (Bertuahpos)
.jpeg)
