HARIANRIAU.CO, PEKANBARU - Pengujian tes urin yang dilakukan di lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau sampai saat ini masih belum selesai.
Padahal sebelumnya, Kepala Bidang P2M BNN Provinsi Riau, Selvi mengatakan hasil tes urin tersebut paling lambat satu minggu setelah pemeriksaan akan diumumkan.
"Hasilnya paling lambat satu minggu baru keluar, nanti kita sampaikan ke pak sekwan, kita akan surati beliau," ujarnya, Senin (5/12/2016) lalu.
Hal ini diakui sekretaris komisi A, DPRD Riau, Suhardiman Amby kepada halloriau. Dikatakannya, hasil tes urin yang dilakukan oleh semua anggota, Aparatur Sipin Negara (ASN) dan semua yang ada di lingkup DPRD memang belum bisa diumumkan karena masih banyak legislator yang belum melakukan tes urin.
Tes nya masuk kedalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Riau 2016 sebesar Rp50 juta, diakui Suhardiman memang tidak akan terselalaikan diakhir tahun ini.
"Sebenarnya satu orang hanya perlu beberapa menit saja. Tetapi tinggal waktu saja. Untuk DPRD bagusnya dijadwal paripurna," ulas politisi Hanura itu.
Sebagai komisi yang bertanggung jawab di bidang pemerintahan dan hukum, pihaknya berjanji akan menyampaikan hasil tes urin tersebut kepada publik. "Hasilnya untuk publik kita kasih. Agar kewas-wasan terhadap siapa pelaku sebenarnya," ulas dia lagi.
Diberitakan sebelumnya, tenaga Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Honorer didalam lingkup kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) lakukan tes urin, pagi ini, Senin (5/12/2016).
"Pemeriksaan tes urin untuk menemukan jawaban ada atau tidaknya anggota dewan yang nenggunakan narkoba," tegas wakil ketua, Noviwaldy Jusman. (Halloriau)
.jpeg)
