Diam-diam Harta Karun Pulau Berhala Diangkat

Diam-diam Harta Karun Pulau Berhala Diangkat

HARIANRIAU.CO, LINGGA - Pulau Berhala yang terletak di Kecamatan Singkep Selatan bukan hanya memiliki pemandangan yang cantik dan pantai yang putih serta menawan.

Namun, pulau yang banyak menyimpan misteri dan juga kekayaan alam ini. Salah satunya harta karun dari kapal tenggelam yang terkubur di dasar laut pulau tersebut.

Bukan rahasia semata. Sejumlah pemburu harta Karun ditengarai sedang memburu salah satu aset harta karun yang tenggelam di daerah pulau paling selatan Kabupaten Lingga tersebut.

Informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber dalam beberapa minggu terakhir ini,  berbagai aktifitas di laut Pulau Berhala dicurigai sedang mengeksploitasi salah satu lokasi harta karun yang dibawa oleh kapal laut pada masa lampau.

"Koin-koin, mangkok porselin, ada meriam juga dua buah yang sudah diangkat oleh pemburu harta karun. Tapi sekarang ntah dibawa kemana," ungkap salah seorang sumber yang minta namanya tidak disebutkan, Rabu (20/12).

Temuan harta karun di laut Pulau Berhala yang mulai menjadi buah bibir dalam satu tahun ini nyata adanya. Aktifitas perburuan harta karun di salah satu lokasi laut Pulau Berhala sampai saat ini masih terus dilakukan.

"Mereka kerja tengok bulan dan arus. Kalau bulan besar arus laut tenang. Kerjanya tapi tak bisa lama, paling-pling cuma bisa 5 hari. Dalam satu bulan mereka kerja full di laut hanya 10 hari saja. Kita tidak berani mendekat karena ada yang mengawal kerjaan mereka," terangnya.

Meskipun pengambilan harta karun yang diduga ilegal sudah berjalan dalam beberapa bulan, namun akitfitas tersebut tidak banyak diketahui oleh warga setempat.

"Kalau orang desa tak banyak yang tahu. Tetapi  kalau perangkat desa sepertinya mengetahui  walau pun tidak secara mendetail pekerjaan orang itu di laut. Biasanya kalau mereka mau ambil atau nyelam harta karun ada satu kapal yang kerja. Nanti ada satu kapal lagi yang mengawal yang melindungi aktifitas itu," jelasnya.

Dugaan aktifitas tanpa izin dan ilegal pekerjaan mengangkat harta karun dari perut laut Pulau Berhala sudah berjalan dalam 3 bulan terakhir. Pekerjaan di laut tidak bisa dilakukan setiap hari karena melihat arus laut yang selalu berubah-ubah di kawasan tersebut.

Terkait hal demikian, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Lingga mengaku akan segera menyelidiki informasi yang beredar, terkait dugaan aktifitas pengangkatan Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) di sekitar perairan laut pulau Berhala tersebut.

Sabran Okta, Kepala Seksi Pengawasan Sumberdaya Kelautan di DKP Lingga, mengatakan sampai saat ini pihaknya masih belum mendapatkan laporan secara resmi dari masyarakat ataupun lembaga tentang aktifitas ilegal tersebut.

"Jujur, kami baru tau informasi ini. Kami akan mencoba berkoordinasi dengan Satgas 115 dan Pos Pengawas Kelautan Perikanan di sekitar lokasi tersebut untuk memastikannya," cetusnya.

Menurut informasi yang berkembang, dia mengatakan, dugaan sementara aktifitas pengangkatan BMKT tersebut berada di sekitar perbatasan antara laut pulau Berhala Kepri dan Tanjung Jabung provinsi Jambi.

"Namun titik koordinatnya masih belum dapat diketahui secara pasti," ungkapnya.

Dia mengakui, kondisi perairan Pulau Berhala yang luas sedikit sulit untuk diawasi secara intensif.

"Jaraknya dengan pusat kabupaten juga cukup jauh," tuturnya.

Bahkan untuk BMKT yang berada di alur pelayaran legendaris tersebut juga belum terdaftar dalam peta perizinan pengelolaan BMKT, baik itu sebelum maupun sesudah moratorium Undang-undang tentang BMKT.

"Di kawasan perairan Kepri ini hanya ada dua koordinat yang masuk dalam pengelolaan BMKT sebelum terjadi moratorium yakni, di perairan Desa Batu Belubang Kabupaten Lingga dan satu lagi di perairan Bintan," tutupnya.



Ruzi Wiranata

Halaman :

Berita Lainnya

Index