Rupiah Bertahan di 13.640/Dolar AS

Rupiah Bertahan di 13.640/Dolar AS
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO JAKARTA - Nilai tukar rupiah mengambil keuntungan dari aksi jual dolar AS menyusul melonjaknya lagi harga minyak, sehingga kurs mata uang Paman sam itu melemah.

Menurut Bloomberg, mata uang Garuda ditutup naik 0,94% atau 130 poin ke Rp13.640/dolar AS dari penutupan Rabu yang berada di Rp13.770/dolar AS.

Rupiah sudah menguat di awal perdagangan dengan berdiri di Rp13.695 karena naik 0,55% atau 75 poin, dan sepanjang hari ini bergerak di zona hijau dalam kisaran Rp13.624-Rp13.704/dolar AS.

Namun demikian, pada perdagangan sepanjang Januari hingga pekan pertama Februari 2016 ini, rupiah masih kehilangan 1,07%.

“Dengan kembalinya sentimen penguatan harga minyak serta penurunan tajam indeks dolar, rupiah diperkirakan mampu menguat pada perdagangan hari ini,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, seperti dilansir citraindonesia.com.

Kejatuhan dolar yang ditandai aksi jual mata uang AS tersebut, sempat membuat para pelaku saham di Wall Street bingung, sebelum akhirnya menuding buruknya data perekonomian AS dan pernyataan Presiden Federal Reserve New York William Dudley sebagai penyebabnya.

Pasalnya, dalam sebuah wawancara dengan Market News International, Dudley mengatakan bahwa kondisi keuangan yang lebih ketat akan diperhitungkan pada pertemuan kebijakan The Fed pada Maret.

Ia bahkan memperingatkan bahwa kenaikan tajam dolar bisa memiliki “konsekuensi yang signifikan” bagi perekonomian AS.

Pernyataan Dudley ini membuat investor berasumsi bahwa The Fed tidak ingin melihat dolar AS naik lebih jauh dan kemungkinan juga akan menunda kenaikan suku bunga acuan lebih lanjut, setelah penaikan pada Desember.

Bloomberg Dollar Spot Index yang mengukur greenback terhadap 10 mata uang utama di Asia, sedikit berubah setelah meluncur sebanyak 1,9% sesi terakhir, sehingga dari 10 mata uang utama di kawasan ini, minus yen, sembilan di antaranya menguat dengan dipimpin ringgit yang melejit 1,74% karena dipengaruhi kenaikan harga minyak.

Won mengekor ringgit dengan naik 1,42% dan diikuti rupiah yang naik 0,94%.

Yuan stagnan sendirian di 6,5772/dolar AS.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang dunia yang menjadi rival utamanya, termasuk yen dan euro, menurut Investing sore ini turun 0,43% dan tergelincir ke level 96,83.

Kejatuhan dolar membuat yen naik 0,1% menjadi 117,73/dolar menyusul lonjakan 1,7% pada sesi sebelumnya, sementara euro menguat 0,43% ke 1,1153/dolar AS, pounds naik 0,28% ke 1,4644/dolar AS dan Aussie menguat 0,50% ke 0,7205/dolar AS.

Sebuah pengukur Bloomberg yang melacak kekuatan mata uang emerging market terhadap dolar AS, naik 0,2% setelah menguat 1,2% pada Rabu.

Halaman :

Berita Lainnya

Index