Kondisi Memprihatinkan, SD 07 Parit Melati Butuh Perhatian

Kondisi Memprihatinkan, SD 07 Parit Melati Butuh Perhatian
Kondisi Sekolah Dasar 07 yang berdiri di Parit Melati Desa Bantayan Kecamatan Mandah Kabupaten Indragiri Hilir.

HARIANRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Bangunan reot, atab dipenuhi dengan lubang, tanpa penyekat ruangan, mengunakan meja dan kursi seadanya, ini gambaran sekolah Dasar 07  yang berdiri di Parit Melati Desa Bantayan Kecamatan Mandah Kabupaten Indragiri Hilir.

"Beginilah kondisi sekolah kita ini," kata Ketua yayasan Datuk Khalid, Syahyar sembari menunjuk kondisi ruang kelas, Jumat, 13 Januari 2017.

Sekolah swasta, yayasan Datuk Khalid yang berdiri sejak 5 November 2006 silam itu, merupakan sekolah dasar satu-satunya di dusun terpencil itu, dalam memberikan pendidikan formal bagi masyarakat desa yang mayoritas berprofesi sebagai petani kelapa

10 tahun kini umurnya, SD O7 sempat mendapat bantuan dari Dinas Pendidikan  Provinsi Riau, yang saat itu di jabat oleh HM Wardan yang kini menjadi Bupati Inhil yang dikenal dengan program pemberdayaan masyarakat desanya.

Diceritakannya, dalam memperjuangkan sekolah yang saat itu kondisinya sangat memprihatinkan, namun tanpa tanggapan dari pemerintah daerah. Dengan kegigihannya, bermodalkan proposal bantuan rehap ia turun langsung ke Pekanbaru dengan angan memproleh bantuan untuk massa depan bagi anak-anak di desa nya itu, dalam mengenyam dunia pendidikan di dusun yang dibelah oleh Sungai Tasik Alam Bantayan, yang kabarnya sebagai tempat pembuangan limbah PT GIN yang beroprasi disana.

"Saat itu saya cuma mengajukan rehab bangunan, tapi malah mendapat bantuan pembagunan dua lokal," ceritanya.

Kini sekolah dengan 110 orang anak Didik dengan 7 orang tenaga pengajar itu, sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah daerah, karena kondisinya jauh dari kata layak bagi mereka anak-anak petani.

"Rencana saya akan mengajukan proposal ke Pemkab Inhil untuk dilakukan renovasi bagunan ditahun 2017 ini," ucapnya dengan harapan.

Selain itu diceritakannya, sekolah tanpa pungutan biaya dengan mengandalkan dana BOS tersebut juga sempat di tinjau oleh bupati HM Wardan saat awal-awal orang nomor satu di Kabupaten Inhil itu baru dilantik.

"Wardan juga pernah melihat kondisi sekolah saat baru-baru dilantik," ingatnya.

Saat ini ia berharap, kepada pemerintah daerah untuk menyisihkan sedikit anggaran untuk memberikan kenyamanan bagi para murid dalam mengikuti aktifitas belajar dan mengajar untuk meraih mimpi.



Rama

Halaman :

Berita Lainnya

Index