Hingga Tahun Ini, Jalan Semarung-Pasir Lulun Belum Terbangun

Hingga Tahun Ini, Jalan Semarung-Pasir Lulun Belum Terbangun
Indra Asmara Putra

HARIANRIAU.CO, LINGGA - Memasuki tahun 2017, pembangunan ruas jalan darat yang menghubungkan antara Semarung-Pasir Lulun, Desa Resun Pesisir, Kecamatan Lingga Utara ini masih belum terlaksana.

Padahal, ruas jalan darat tersebut sangat dibutuhkan warga setempat guna memperlancar laju arus ekonomi yang selama ini masih mengandalkan jalur laut.

Kepala bidang (Kabid) Binamarga di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPR-PKP) Kabupaten Lingga, Indra Asmara Putra mengatakan, untuk ruas jalan Semarung tersebut pada tahun 2017 ini belum bisa dibangun.

Namun, disampaikannya, Detail Engineering Design (DED) pembangunan jalan darat tersebut terus digesa pihaknya. Sehingga, menurut Indra, secara program DPUPR-PKP telah menuju ke arah persiapan pembangunan.

"Pengerjaan fisik ini kan apalagi untuk jalan, itu kita lakukan DED nya dulu, setelah itu melihat kekuatan anggaran kita, baru kita lakukan pengerjaan fisiknya. Artinya sudah ada program kita ke arah sana," ungkapnya, Jumat, 13 Januari 2017.

Sementara itu, ketika disinggung apakah ruas jalan darat antara Semarung-Pasir Lulun dengan panjang sekitar 6,7 Kilometer (Km) tersebut dapat terbangun pada tahun 2018 mendatang, Indra belum berani memastikan.

Namun, ia berharap semua ruas jalan yang sudah ada DED tersebut dapat terbangun nantinya. Hal itu diharapkan guna membuka keterisoliran antar wilayah pelosok yang ada di Kabupaten Lingga.

"Melihat kekuatan anggaran dari TAPD berapa yang di plot kan ke dinas kita, dari itu lah baru kita bisa mengolah, kami dari PU berharap yang sudah ada DED ini bisa terbangun," imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, pengusulan pembanguna pembukaan ruas jalan darat antara Semarung-Pasir Lulun telah dilakukan ketika Desa Resun Pesisir belum dimekarkan dari desa induk yakni Desa Resun.

Bahkan, di tahun 2011 silam, mengenai ide dibukanya ruas jalan tersebut telah disahkan oleh DPRD Lingga. Namun menyusul 2012 Lingga defisit anggaran dan direncanakan ditahun 2013. Namun sayang masih saja alasan penundaan hingga tahun 2014. Malang masih melintang, sampai sekarang Lingga masih merenggang nasib yang sama sehingga jalan tersebut masih belum mampu terbangun.

Halaman :

Berita Lainnya

Index