Pemkab Bengkalis Diminta Bangun Arena Sirkuit

Pemkab Bengkalis Diminta Bangun Arena Sirkuit
Salah satu aksi balap liar yang dilakukan dua orang remaja dengan melakukan atraksinya mengangkat ban motor bagian depan dengan laju kecepatan yang c

HARIANRIAU.CO, BENGKALIS - Puluhan pengendara motor nekat melewati salah satu ruas jalan protokol di Kota Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis dengan laju kecepatan yang cukup tinggi. Mereka diduga melakukan aksi balap liar di Jalan Hangtuah Duri.

Tentu saja hal ini sangat meresahkan warga terutama bagi pengguna jalan saat melewati areal jalan tersebut. Aksi balap liar ini biasa dilakukan sejumlah anak muda setiap Sabtu malam atau lebih dikenal dengan sebutan malam Minggu.

Seperti yang dikeluhkan Rori, warga Jalan Kayangan, Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis kepada awak media menyampaikan, padahal pihak aparat hukum sudah sangat sering melakukan razia balap liar di kawasan itu.

"Namun anak-anak itu saja yang bandel dan tak pernah kapok, malah merajalela dan semakin menjadi-jadi,"tuturnya dengan nada kesal.

Untuk itu selaku warga, dirinya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Bengkalis untuk memberikan solusi agar perihal ini tidak berlarut-larut. Kepada pemerintah ia menyarankan, sebaiknya aksi anak-anak penggila balap motor tersebut diberikan tempat khusus supaya mereka bisa menyalurkan bakatnya.

"Jadi selain tidak membuat warga resah, para pelaku aksi balap liar itupun bisa tersalurkan kemampuannya. Dengan begitu caranya, kita bisa menciptakan putra putri daerah kita ini nantinya untuk ikut di berbagai kompetisi balap motor,"tukasnya dengan nada berharap.

Sementara berdasarkan dari pantauan awak media di lokasi, sebelum mereka menunjukkan aksinya itu, terlebih dulu mereka berkumpul dan memarkirkan kendaraan mereka secara berjajar hampir di sepanjang badan Jalan Hangtuah tersebut.

Hingga menunggu waktu yang tepat, yakni tengah malam sampai Minggu dini hari mereka mulai menunjukkan kebolehan mereka dari segi mengendara motor dengan beberapa atraksi.

Meskipun pengakuan dari sebagian besar anak motor tersebut hanya sekadar melepas hobi terutama di 'malam yang panjang' itu, namun merekapun menyadarinya, aksi yang terbilang gila itu bisa dibilang tidak bermanfaat malah terkesan merugikan diri sendiri pasalnya, mampu menghilangkan nyawa seseorang.

Sebagaimana diungkapkan Guntur kepada media, Minggu sore , 15 Jamuari 2017, kegiatan berisiko itu dikarenakan di Duri tidak memiliki sirkuit untuk menyalurkan hobi dan bakatnya bersama rekan - rekannya.

Kata remaja yang tengah melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas (SMA) di salah satu Kota Duri itu, juga berharap serupa kepada Pemerintah Kabupaten Bengkalis untuk mendengar keinginannya.

"Kami tau risiko yang kami hadapi yakni mobil berukuran besar yang melintasi Jalan Hangtuah ini, secara mendadak ketika kami melakukan aksi kami, tak menutup kemungkinan nyawa kami juga melayang,"ujarnya memaparkan.

"Kalau memang mau melihat kami berhenti lakukan aksi balapan liar ini, buatkanlah lintasan atau jalur balapan motor untuk kami agar tersalurkan bakat kami ikut balapan motor,"pinta Guntur menutup. (Wahanariau)

Halaman :

Berita Lainnya

Index