Pasca Di Rumahkan

Mantan Honorer Bekerja Serabutan, Mulai Dari Bertukang, Menyadap Hingga Jadi Supir

Mantan Honorer Bekerja Serabutan, Mulai Dari Bertukang, Menyadap Hingga Jadi Supir
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO, KUANSING -- Pasca di rumahkan, para mantan honorer di lingkungan Pemkab Kuansing bekerja serabutan, mulai dari bertukang, menyadap hingga jadi supir.

"Meski dengan berbagai keluhan, namun apalah daya nasib kami tergantung tinta dan keputusan Bupati. Apapun pekerjaan harus kami lakoni, untuk menyambung hidup," ujar H salah seorang mantan tenaga honorer yang enggan disebut jati dirinya.

"Saya bekerja apa saja bang, yang penting dapur ngebul, mulai dari nyupir, membantu tukang las, tukang sumur bor saya lakukan asal halal," ujar H. Meski demikian dirinya berharap Pemkab Kuansing kembali merekrutnya bekerja kembali, apalagi ada kami makin besar menyusui bakal disahkan nya UU ASN tentang Tenaga Honorer," imbuh H. Mudah mudahan Pak Bupati dan DPRD benar benar bersinergi, agar kepastian nasib kami juga terujud.

Berbeda dengan H, salah seorang mantan honorer yang bertugas di Satpol PP, J juga berharap hal yang sama. "Saat ini saya menyadap karet di kebun mertua, agar susu anak saya yang berusia 4 bulan tetap lancar. Beruntung harga karet sedikit membaik, tapi cibiran tetangga merupakan pukulan bathin terberat yang harus di tanggung. 'Dulu ndak agak di, babaju rancak, co tentara, kini tu ha, poi baliak ka kobun mintuo' (dalam bahasa daerah, red) begitu ejekan masyarakat yang harus saya tanggung," ungkap J. "Namun itu harus saya abaikan demi tanggung jawab buat anak istri serta keluarga," ujar J. "Mudah mudahan Pak Bupati, Wabup dan DPRD satu visi untuk merekrut kami kembali," ujarnya penuh harap.

Berbeda dengan H dan J, mantan honorer di salah satu kantor Camat bernama D, mengaku bekerja sebagai pembantu tukang, pasca di rumahkan. "Saya jadi kuli ,tukang aduk semen, angkut batu di Gunung Toar. Kebetulan tetangga saya jadi tukang, dan beliau dapat proyek pengerjaan rumah di Gunung Toar, jadi saya ikut. Saya tak peduli omongan orang, bagi saya bisa membantu orang tua, menyekolahkan adik dan membayar kredit motor, itu utama. Besar harapan saya Pak Mursini dan Pak Halim berbesar hati merekrut kami kembali," tukasnya.

 

Jan Muriono

Sumber : rilis

Halaman :

Berita Lainnya

Index