2017, Dua Warga Meranti Meninggal Karena DBD

2017, Dua Warga Meranti Meninggal Karena DBD
Ilustrasi

MERANTI - Selama Januari tahun 2017 ini, sudah tujuh kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kepulauan Meranti. Dari tujuh kasus tersebut, dua korban diantaranya meninggal dunia.

Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan Lingkungan (PMKL) Muhammad Hasrin, didampingi Kasi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Muhammad Fakhri mengatakan, DBD memang tinggi selama Januari ini. Hal itu dikarenakan cuaca yang tidak menentu.

"Memang tinggi di bulan ini. Ini akibat cuaca dan kondisi lingkungan," ungkap Hasrin, Selasa, 31 Januari 2017.

Dari tujuh kasus tersebut, enam kasus terjadi di wilayah Kecamatan Tebingtinggi. Tepatnya Jalan Perumbi, Jalan Manggis, Jalan Alah Air, dan Kampung Baru.

"Beberapa daerah malah baru pertama kali terjadi. Namun, kita sudah melakukan fogging terhadapt sejumlah wilayah yang terkena DBD," tegas Hasrin.

Selain itu upaya lain yang dilakukan untuk mencegah meningkatnya jumlah penderita DBD, ditambahkan Kasi P2PM, Muhammad Fahri dilakukan sosialisasi untuk membersihkan lingkungan sekitar rumah warga. Dengan begitu akan mencegah berkembangbiaknya jentik nyamuk, khususnya yang dapat membuat terjadinya DBD.

"Kita juga sudah menyurati puskesmas yang diteruskan ke seluruh kelurahan dan desa untuk bisa bersama-sama melakukan pencegahan terhadap perkembangbiakan nyamuk yang dapat menyebabkan DBD. Tentunya dengan cara membersihkan lingkungan," ujarnya sambil menambahkan Diskes juga menyiapkan bubuk abate secara gratis. (Hlr)

Halaman :

Berita Lainnya

Index