INDRAGIRI HULU - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Indragiri Hulu (Inhu) diduga memiliki hutang miliaran rupiah di Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Indrasari Rengat.
"Angka pastinya saya lupa, tapi sebaiknya coba dikonfirmasi langsung ke BPJS Kesehatan Inhu karena data pasti ada disana," kata seorang sumber di RSUD Indrasari Rengat yang enggan disebut namanya, Sabtu, 4 Februari 2017 malam.
Namun demikian, kendati sudah menyeberang tahun yaitu tahun 2017, sumber di RSUD itu optimis klaim pasti akan dibayarkan karena dananya bersumber dari APBN.
Alasan BPJS Kesehatan Rengat belum membayar klaim biaya rawat pasien peserta BPJS Kesehatan di RSUD Indrasari Rengat, menurutnya karena masih proses verifikasi etiologi penyakit peserta BPJS Kesehatan.
"Ini barang sudah jadi dan sudah aman, jadi tolong jangan buat heboh barang yang sudah aman sesuai aturan," pinta sumber tersebut.
Sementara itu, Kepala Operasional BPJS Kesehatan Rengat, Abdul Gani, Minggu, 5 Februari 2017 membantah bahwa BPJS Rengat mempunyai hutang ke RSUD Indrasari Pematang Reba.
"Kami setiap bulannya secara rutin membayar tagihan (klaim) yang diajukan oleh RSUD Pematangreba, rasanya BPJS Rengat tidak ada hutang ke RSUD Indrasari," jawab Abdul Gani melalui selulernya.
Diterangkan Abdul Gani, bahwa keterlambatan bayar klaim BPJS dalam kurun waktu 15 hari setelah diajukan ke BPJS pusat Jakarta itu tidak main-main, akan ada sanksi administrasi dengan membayar denda tunggakan.
"BPJS Rengat hingga saat ini tidak ada menunggak bayar terhadap tagihan dari RSUD Indrasari Pematangreba," tegas Abdul Gani.
Abdul Gani juga mendesak wartawan untuk memberitahu nama sumber di RSUD Indrasari yang memberitahukan adanya tunggakan BPJS Rengat terhadap RSUD Indrasari Pematangreba.
Abdul Gani pun tidak bisa menjelaskan besaran tunggakan bayaran BPJS Kesehatan jika dirata-ratakan setiap bulannya kepada RSUD Indrasari. (drc)
.jpeg)
