Pengakuan Bocah SD Ketagihan Ngelem di Inhil

Pengakuan Bocah SD Ketagihan Ngelem di Inhil
Ilustrasi

INDRAGIRI HILIR - Kabupaten Inhil sudah sangat darurat kasus anak-anak mabuk lem. Bahkan, anak-anak di daerah ini yang masih berusia belasan tahun sudah hancur dan ketagihan menghirup lem.

Seperti pengakuan salah seorang anak pengguna lLem Cap Kambing berinisial FJ saat dikonfirmasi belum lama ini mengatakan, ketertarikannya menggunakan lem tersebut sejak dari 2 tahun belakangan, yang mana awalnya hanya penasaran dengan ingin mencoba.

Namun setelah dicoba ternyata menurutnya susah untuk meninggalkannya karena sudah ketagihan, padahal dia sangat tersiksa dengan pengaruh lem itu.

Bocah yang baru berumur 11 tahun ini hingga kini tetap menggunakannya, bahkan jika satu hari tak menggunakan lem, dia akan semakin tersiksa dan lemah tanpa ada daya. Bahkan sampai kepada batas depresi.

FJ yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) ini terpaksa bekerja di sela-sela jadwal sekolahnya, otomatis belajar di sekolah kini semakin tidak fokus lagi bagi anak ingusan ini.

Dia bekerja di pasar sebagai tukang menyemir sepatu. Uang yang didapat langsung dibelikan lem dan dia pun mabuk lem menjadi bodoh tidak lagi tahu apa-apa.

Pengaruh lem ini sangat fatal, yang akan berdampak buruk pada kesehatan. Belum lama ini, remaja usia 14 tahun tiba-tiba meninggal dunia secara mendadak tanpa ada riwayat sakit apapun, ternyata dia selama ini ketagihan ngelem.

Faktor anak menjadi mabuk lem dan narkoba, salah satunya karena tidak lagi terdidik dengan baik oleh orangtuanya, bebas dan leluasa ingin pergi kemana saja tanpa ada pantauan dari orangtua. Seperti FJ ini, dia sudah kehilangan ibunya dan hanya tinggal bersama neneknya. (rac)

Halaman :

Berita Lainnya

Index