Freeport Telah PHK 1.087 Karyawan

Freeport Telah PHK 1.087 Karyawan

JAKARTA - Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Perumahan Rakyat (Disnakertrans-PR) Kabupaten Mimika, Papua menyampaikan, berdasarkan laporan manajemen PT Freeport Indonesia, perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) itu sudah memangkas 1.087 karyawan.

"Data rekapitulasi pengurangan karyawan yang kami terima dari manajemen Freeport hingga hari ini sudah mencapai 1.087 karyawan," kata Kepala Disnakertrans-PR Mimika Septinus Somilena, seperti dikutip Antara, Kamis 23 Februari 2017.

Selain menerima laporan rekapitulasi dari manajemen PT Freeport Indonesia, Septinus mengatakan, pihaknya juga menerima laporan dari perusahaan-perusahaan yang merupakan kontraktor utama, privatisasi atau kontrak grup yang bekerja di area Freeport.

"Data pada Rabu kemarin sebanyak 968 karyawan yang telah dikurangi. Sebanyak 968 karyawan itu berasal dari kontrak grup sedangkan karyawan Freeport sebanyak 40 orang, dan karyawan asing sebanyak 60 orang," sebut dia.

Jika ditotalkan, sampai dengan hari ini karyawan yang telah diberhentikan dari operasi tambang Freeport sebanyak 1.087 karyawan.

"Sedangkan hari ini kami telah mendapat laporan dari Trakindo yang telah mengurangi sebanyak 119 karyawan, sehingga total 1.087 karyawan hingga hari ini," tambah dia.

Septinus menjelaskan, data tersebut akan segera dilaporkan ke Dinas Tenaga Kerja Provinsi Papua, dan setiap hari akan dilaporkan data terkini untuk diketahui selain laporan langsung dari manajemen Freeport yang seharusnya dilaporkan juga kepada Pemerintah Provinsi Papua.

Ada juga, perusahaan yang menggunakan istilah merumahkan karyawan seperti Freeport, ada yang menggunakan istilah relokasi karyawan ke daerah lain seperti Trakindo. Sedangkan Ruc, Redpath, Strukturindo, PSU, Pempigos langsung memutuskan hubungan kerja (PHK).

EVP Sustainable Development Freeport Sony Prasetyo mengatakan, pihaknya tidak melakukan PHK, tetapi merumahkan atau mengistirahatkan namun tetap menerima gaji tetapi tidak mendapat fasilitas lainnya.

Sony juga belum bisa memastikan sampai kapan mereka yang dirumahkan dapat kembali bekerja. Namun, ia berharap persoalan ini cepat selesai sehingga mereka yang telah dirumahkan dapat kembali bekerja. (Mtn)

Halaman :

Berita Lainnya

Index