PEKANBARU - Entah karena faktor ekonomi atau atas kemauan anaknya sendiri, seorang ibu rumah tangga berinisial NA alias Nur di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, tega melibatkan anaknya berinisial Sd dalam bisnis narkotika jenis sabu.
Diapun ditangkap Tim Opsnal Satuan Reserse Narkoba Polres Rokan Hulu di rumahnya di Simpang Ekadura Km 6 Desa Pematang Tebih, Kecamatan Ujungbatu. Turut disita 10 paket sabu siap edar yang diduga dibawa sang anak dari Sumatera Utara oleh anaknya yang masih berusia 15 tahun.
"Diduga sabu itu dijemput dari Padang Sidimpuan, Sumut, oleh anaknya memakai kendaraan umum," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo SIK, Kamis (2/3/2017).
Guntur menerangkan, dua beranak ini baru beberapa pekan tinggal di Kecamatan Ujungbatu, Rokan Hulu. Sebelum itu, keduanya tinggal di Padang Sidimpuan, Sumut, dan diduga sudah mengedarkan sabu di sana.
Menurut Guntur, pengungkapan kasus ini berawal dari informasi masyarakat yang menyebut di rumah tersangka selalu terjadi transaksi narkotika. Petugas melakukan penyelidikan dan mengintai gerak-gerik pelaku.
"Kemudian petugas melakukan penggrebekan dan ditemukan 10 gram narkotika jenis sabu," kata Guntur.
Selain itu, petugas juga menyita 1 timbangan digital, 1 pack plastik bening ukuran besar sedang dan kecil, uang Rp700 ribu diduga hasil penjualan narkotika jenis sabu, 2 handhone, 1 sendok sabu dari sedotan atau pipet, 1 buku tabungan bank BRI, dan 4 lembar bukti pengiriman uang.
Ketika ditemukan, barang bukti itu terbungkus dalam plastik di bagian luar rumah. Diduga sang ibu membuangnya keluar ketika mengetahui kedatangan petugas.
"Hasil pengembangan, tersangka mengaku mendapat barang haram tersebut dibeli dari seseorang berinisial Rd alias Adi di Kota Padang Sidimpuan. Anaknya yang diduga menjemput dan membawanya ke Rokan Hulu," terang Guntur.
Pengakuan sang ibu yang berstatus janda ini, serpihan barang haram berbentuk kristal itu bakal diedarkan di wilayah Ujungbatu. Keduanya sudah dibawa ke Mapolres untuk pengusutan lebih lanjut. (Frc)
.jpeg)
