Jembatan Ambruk, Warga Terpaksa Menyeberang Gunakan Sampan

Jembatan Ambruk, Warga Terpaksa Menyeberang Gunakan Sampan

INDRAGIRI HILIR - Ambruknya Jembatan Saka Jalan memutuskan akses transportasi para pelajar di daerah ini, akibatnya mereka terpaksa menyeberang menuju sekolah dengan menggunakan sampan. 

Camat Mandah Umar Hamdi menyampaikan, memang saat ini para pelajar yang akan menuju ke sekolahnya terpaksa menggunakan sampan. 

"Karena jembatan yang selama ini menjadi akses transportasi penghubung mereka ke sekolah terputus, maka mereka ke sekolah menyeberang menggunakan sampan," ujar Umar kepada riauterkinicom, Senin (6/3/17). 

Untuk itu, agar aktifitas transportasi warga dan pelajar yang akan menyeberang tidak terhambat, maka saat ini sedang dibicarakan dengan instansi terkait untuk membangun jembatan darurat, menjelang dibangunnya jembatan permanen nantinya. 

"Jam 14.00 WIB siang ini akan dilakukan pembicaraan mengenai pembangunan jembatan darurat ini di Kantor BPBD Inhil," sebutnya. 

Sedangkan mengenai akses transportasi jalur air seperti speedboat berukuran besar yang akan menuju Kecamatan Kateman, Pelangiran, Teluk Belengkong, Pulau Burung dan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang sempat tidak dapat melewati kawasan ini, sejak kemarin sudah dapat dilalui. 

"Sejak kemarin speedboat besar sudah dapat lewat, karena bekas puing-puing runtuhnya jembatan sudah dibersihkan dengan menggunakan alat berat," imbuhnya. 

Kebetulan kemarin ada alat berat yang melintas dari Kecamatan Kateman untuk dibawa ke Kota Tembilahan melintas di lokasi, oleh pihak Kecamatan Mandah diminta bantuannya membersihkan bekas puing-puing tersebut. 

Sebelumnya, warga sejak awal runtuhnya jembatan ini dengan melibatkan aparat terkait sudah mulai melakukan gotong-royobg pembersihan bekas runtuhan yang mampu diangkat dengan semampunya. (Rtc)

Halaman :

Berita Lainnya

Index