Proyek SUTT Terkendala

Pemkab Rohul segera Panggil PT Padasa

Pemkab Rohul segera Panggil PT Padasa
Ilustrasi

ROKAN HULU - Pihak PT Sawit Asahan Indah (SAI), telah bersedia lepaskan sejumlah lahan kelapa sawit di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), untuk proyek jalur transmisi 150 kilovolt Gardu Induk (GI) Bangkinang ke GI Kumu Pasir Pangaraian.

Berbeda dengan pihak PT Padasa ‎Enam Utama (PEU) di Desa Batu Langkah Besar Kecamatan Kabun, Rohul, perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut masih belum menerima ganti rugi lahan.

Dari catatan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), sedikitnya ada 18 tapak titik tower tranmisi yang akan dibangun di areal perkebunan PT PEU, dari 422 tapak titik tower yang akan dibangun PLN mulai GI Bangkinang ke GI Kumu, Pasir Pangaraian.

Sikapi hal itu, Plt Bupati Rohul H. Sukiman mengatakan, Pemkab Rohul akan secepatnya panggil pihak PT Padasa, agar menyelesaikan program listrik tersebut.

“Kita panggil segera dan menyelesaikan permasalahan ini, karena ini menyangkut kepentingan masyarakat," tegas Sukiman, Kamis (9/3/2017) sore.

H Sukiman mengakui, dalam mencari solusi terbaik untuk mendukung pembangunan SUTT dari GI Bangkinang ke GI Kumu, sehingga program listrik bisa berjalan lancar, dan Rasio Elektrifikasi (RE) Rohul semakin baik. Apalagi lini, RE Rohul paling rendah dari 12 kabupaten/ kota di Provinsi Riau, sehingga tak heran pemadaman listrik di Rohul masih kerap terjadi.

“Saya belum mengetaui permasalahannya, kenapa pihak Padasa tidak ingin melepaskan atau menggantirugikan lahannya. Padahal itu untuk kepentingan masyarakat banyak," ucap  Sukiman.

Sedangkan menurut perwakilan PT PLN Wilayah Riau, Ikbal Tawaqal mengaku PLN, pihaknya akan mendiskusikan kendala proyek SUTT dengan manajemen PT. Padasa dan Plt Bupati Rohul Sukiman.

“Jelasnya, kita mau minta tolong ke Pemkab Rohul, dalam hal ini pak Plt Bupati Sukiman, bagaimana solusinya nantinya," ungkap Ikbal.

Dimana sebelumnya, ada sejumlah perusahaan yang tidak mendukung pembangunan SUTT dilakukan PLN Namun kini hanya PT Padasa yang tidak siap lahan digantirugi, sedangkan PT. SAI sudah bersedia.

“Berharap, proyek bisa bejalan lancar. Karena targetnya Maret ini pembangunan sudah selesai. Untuk di Padasa ada sekitar 18 tapak tower yang akan dipasang," ucap Ikbal.

Dimana ‎sebelumnya, PLN dan Padasa diwakili Direktur Utama Novriaty H Sibuea, sudah melakukan pertemuan, namun ada kesepakatan tercapai.

PT Padasa belum bersedia melepaskan HGU lahan perusahaan ke PLN kecuali hak sewa atau pinjam pakai dan tentunya harus dibayarkan pihak PLN.

Berdasarkan catatan PLN, RE listrik di Rohul pada 2016 tercatat hanya 53,78 persen, atau masih jauh di bawah tingkat elektrifikasi dengan Kabupaten Kampar yang sudah mencapai 93,07 persen. Dimana RE Rohul masih dinilai jauh di bawah rata-rata tingkat elektrifikasi Provinsi Riau yang mencapai 76,19 persen. (HLR)

Halaman :

Berita Lainnya

Index