Tergelincir, Perbaikan F16 Capai Rp25 Miliar

Tergelincir, Perbaikan F16 Capai Rp25 Miliar

PEKANBARU - Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama Henri Alfiandi memperkirakan biaya perbaikan pesawat tempur F16 A/B Block 15 yang tergelincir di Pekanbaru, Riau, selasa lalu, bakal menelan dana Rp25 miliar.

"Estimasi sekitar 2 juta dolar AS atau Rp25 miliar. Itu pergantian spare part. Mudah-mudahan penyelidikan yang masih dilakukan tidak bertambah lagi" kata Henri.

Ia mengatakan angka itu merupakan hitungan sementara untuk memperbaiki tiga komponen utama F16 A/B Block 15 yang rusak setelah tergelincir pada 14 Maret 2017.

Ketiga komponen rusak itu adalah hidung pesawat, sayap dan ekor atau "Vertical Stabilizer". Untuk hidung pesawat, harga suku cadang yang harus didatangkan dari Amerika Serikat sebesar 200.000 dolar AS. Selanjutnya sayap sekitar 750.000 dolar AS dan ekor 500.000 dolar AS.

Henri memastikan komponen utama berupa mesin dan radar pesawat tersebut dalam keadaan bagus. Pesawat itu juga masih memungkinkan untuk diperbaiki dan diterbangkan kembali. Kerusakan di tiga komonen itu terhitung minor.

Henri menjelaskan bahwa biaya perbaikan Rp25 miliar itu memang besar tapi lebih baik direalisasikan mengingat harga pesawat F16 tersebut sekitar Rp750 miliar. Perbaikan akan dilakukan di Lanud Iswahyudi, Jawa Timur.

Pada Selasa petang lalu, pesawat tempur F16 A/B Block 15 tergelincir saat mendarat di landasan Lanud Roesmin Nurjadin hingga badannya terbalik.

Pesawat itu dikendalikan oleh du pilot, yaitu Mayor Penerbang Andri Setiawan (kepala Seksi Operasi Skuadron Udara 3 TNI AU) dan Letnan Satu Penerbang Marco Anderson (penerbang siswa konversi). Beruntung, keduanya selamat di kecelakaan itu. (Ant)

Halaman :

Berita Lainnya

Index