Kisah Bocah SD di Pangkalan Kerinci yang Nyaris Diculik Diduga Hanya Cerita Rekayasa

Kisah Bocah SD di Pangkalan Kerinci yang Nyaris Diculik Diduga Hanya Cerita Rekayasa
Ilustrasi

PEKANBARU - Masyarakat Provinsi Riau, khususnya di Kabupaten Pelalawan dibuat geger kemarin. Pasalnya ada anak kelas 5 SD nyaris jadi korban penculikan saat berjalan kaki ke masjid dekat rumahnya.

Sehari setelah peristiwa ini mencuat, dimana polisi setempat sudah melakukan penyelidikan, ternyata percobaan penculikan yang dialami sang bocah berinisial MH tersebut diduga kuat hanyalah rekayasa.

Kapolda Riau, Irjen Zulkarnain, Kamis (23/3/2017) siang mengatakan, ada beberapa keganjilan yang muncul dari kronologis penculikan ini. Bahkan polisi yang disebutnya sudah menolong ketika itu juga diduga hanya karangan belaka.

"Saya sudah tanyain, kalau menurut Kapolres (Pelalawan, red) itu sangat tidak masuk akal. Katanya sih anak itu sebetulnya karena terlambat pergi salat, jadi (penculikan) ini nggak sepenuhnya benar," beber Kapolda menceritakan.

Bahkan untuk memastikan itu, seluruh polisi yang ada di Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan diapelkan, Kamis pagi tadi. "Kan katanya ditolong polisi, semua polisi diapelkan, tidak ada yang kenal sama anak itu," lanjut Irjen Zulkarnain seperti dilansir goriau.

"Kemungkinan, anak ini kan juga cerdas dan diakui guru-gurunya, karena terlambat salat sehingga nyebut diculik. Saya juga terkejut mendapat laporan itu, makanya saya langsung suruh selidiki," ungkap dia.

Ketika itu MH pulang makan ke rumahnya. Dari rumah bocah 10 tahun ini kemudian pergi ke masjid yang jaraknya tidak jauh dari tempat tinggal dia. "Pulang makan sehingga solat terlambat, jadi cari alasan," sebut Zulkarnain sambil tersenyum.

"Nah, kalau soal penculikan bohong-bohongan itu belum diakui, hanya soal terlambat (ke masjid) saja. Meski demikian kita akan usut terus. Kan katanya sempat disekap," lanjut Jenderal bintang dua ini.

"Jadi pestitiwa itu bisa jadi upaya menutup-nutupi saja, cerdas juga dia. Meski demikian saya imbau agar masyarakat, sekolah dan orangtua agar tetap waspada, ini isunya di wilayah perbatasan pantai timur, seperti Dumai, Bengkalis, rohil, Meranti dan Inhil," pungkasnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index