BKMT Diharapkan Bisa Atasi Tingginya Perceraian

BKMT Diharapkan Bisa Atasi Tingginya Perceraian
HUT BKMT Tingkat Provinsi Riau di Pasir Pengaraian

HARIANRIAU.CO ROKAN HULU - Bupati Rohul Drs H Achmad MSi, Kakan Kemenag Rohul Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, Ketua BKMT Riau Hj Roslaini Ismail Suko, beserta ribuan pengurus dan anggota Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) se-Riau, rayakan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 18 BKMT dan HUT KE 13 Buletin Lentera BKMT Riau Tahun 2016, Kamis (18/2/2016) bertempat di Convention Hall Masjid Agung Madani Islamic Centre Pasir Pengaraian.

Peringatan HUT tersebut juga dihadiri oleh Dandim Kpr, Kapolres Pasir Pengaraian, Ketua Pengadilan Negeri Pasir Pengaraian, Kepala Kejaksaan Negeri Pasir Pengaraian,  Kepala Inspektorat/Badan/Dinas/Kantor di lingkungan Pemkab Rohul. Hadir juga Pengurus BKMT Tingkat Prov Riau, Pengurus BKMT Kabupaten/Kota se Riau, dan pengurus BKMT Kecamatan se-Kabupaten Rohul.

Bupati Rohul Drs H Achmad MSi dalam sambutan pengarahannya mengatakan bahwa BKMT pada semua tingkatan memiliki peran penting dan strategis dalam mengawal akidah dan pemahaman keagamaan umat dari paham-paham menyimpang, sesat dan menyesatkan, serta paham radikalisme.

Dikatakannya, BKMT memiliki anggota yang cukup banyak dan tersebar di berbagai daerah, bukan hanya di Riau tetapi juga di seluruh Indonesia, telah melakukan berbagai program dan kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama, dan kepedulian social antar sesame.

Kakan Kemenag Rohul Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, usai acara peringatan HUT BKMT dan Buletin Lentera mengharapkan, agar peran penting dan strategis dari BKMT Riau ini dapat ditingkatkan, sehingga keberadaannya dapat dirasakan oleh umat, khususnya di tengah berbagai persoalan yang dihgadapi oleh umat.

Ahmad Supardi Hasibuan yang aluymni Pondok Pesantren Musthafawiyah Purbabaru Sumatera Utara ini, lebih lanjut menyatakan bahwa salah satu persoalan yang dihadapi oleh umat adalah tingginya angka perceraian dalam masyarakat. Hal ini sangat membahayan bagi mastarakat dan generasi muda ke depan.

Dikatakannya, angka perceraian kita di Rohul telah menembus angka 25 persen setiap tahunnya. Hal itu berarti bahwa setiap ada delapan pasang perkawinan berarti ada 2 pasang pengantin yang bercerai. Hal ini harus menjadi perhatian serius dari kita, khususnya dari BKMT, apalagi anggotanya adalah para ibu-ibu.

“Para ibu-ibu saya kira tentu bisa mengalami dan bias merasakan apa yang akan terjadi, jika sebuah rumah tangga mengalami perceraian. Dampak yang pasti adalah terkait dengan masa depan anak dan pembinaannya,” tandas Ahmad Supardi. (RTc)

Halaman :

Berita Lainnya

Index