Rupiah Menguat ke 13.439/Dolar AS

Rupiah Menguat ke 13.439/Dolar AS
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup menguat, Senin (22/2/2016), di tengah menguatnya dolar AS terhadap mata uang utama global.

Menurut Bloomberg, kurs Garuda di pasar spot ditutup menguat 0,52% atau 70 poin ke Rp13.439/dolar AS dari penutupan Jumat yang berada di Rp13.509/dolar AS.

Rupiah dibuka menguat 0,22% atau 29,5 poin ke Rp13.479/dolar AS dan sepanjang hari ini konsisten berada di zona penguatan dengan pergerakan di kisaran Rp13.417-Rp13.500/dolar AS.

Indeks dolar AS terhadap enam mata uang global yang menjadi rival utamanya, pada pukul 17:00 WIB terpantau menguat 0,62% dan menanjak ke level 97,22.

Namun Bloomberg JPMorgan Asia Dollar Index yang mengukur kekuatan mata uang emerging market di Asia terhadap greenback, menguat 0,13% ke level 105,65.

Penguatan indeks dolar AS dipicu kejatuhan poundsterling sebesar 1,61% ke 1,4174/dolar AS akibat polemik apakah Inggris akan keluar dari Uni Eropa, dan kejatuhan yen dalam dua hari terkahir yang sore ini turun lagi 0,45% ke 113,1400/dolar AS.

Euro juga jatuh 0,59% ke 1,1064/dolar AS, sementara dolar Australia bertambah 0,59% ke 0,7190/dolar AS.

Dari 10 mata uang emerging markets di Asia yang dipantau Bloomberg, hanya rupee dan baht yang melemah masing-masing 0,13% dan 0,04%, sementara won stabil sendirian.

Rupiah menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di antara tujuh mata uang yang menguat karena menguat paling tajam, disusul ringgit (0,25%) dan dolar Singapura (0,22%).

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan, sentimen positif yang dihasilkan dari pemangkasan BI rate tertutup oleh aksi panik investor dari isu pembatasan net interest margin (NIM) perbankan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Rupiah berpeluang tetap stabil dengan dorongan penguatan, paling tidak untuk mengoreksi kepanikan yang terjadi pada perdagangan Jumat,” katanya kepada Bisnis. (CIc)

Halaman :

Berita Lainnya

Index