Remaja Inhil ini 19 Hari Tak Pulang, Keluarga Cemas

Remaja Inhil ini 19 Hari Tak Pulang, Keluarga Cemas

INDRAGIRI HILIR - Aisyah, lahir pada tanggal 24 Maret 2002, anak perempuan berusia 15 tahun ini dinyatakan hilang oleh orang tuanya.

Gadis remaja yang memiliki paras cantik, badan gemuk berisi, rambut hitam lurus, berhidung mancung, tinggi badan sekitar 160 Cm sudah 19 hari tidak pulang kerumah.

Dia masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 01 Kempas  Kabupaten Indragiri Hilir. Sedangkan, Aisyah tinggal di Desa Pulai Indah, bagian Kilo 8.

"Saya sebagai orang tua sangat risau, apalagi anak perempuan, takut terjadi hal-hal buruk," ujar orang tua Aisyah, Sumrati kepada Wartawan, Sabtu (01/04/17).

Sumrati seorang IRT yang berusia 40 tahun menceritakan, anak saya tidak pernah keluar sendirian pada malam hari. Kalaupun keluar rumah, paling kawannya yang jemput.

Terakhir ketemu sama Aisyah, ketika Minggu malam senin pada tanggal 13 Maret 2017 kemarin. Dia ditemani adik sodara bernama Alif berusia 2 tahun setengah untuk dibawa jalan-jalan keluar rumah.



Setelah itu, hari Senin ia sekolah di jemput teman sekelasnya bernama Della, pulang sekolah pun si Della yang antar jemput. Kesedihan sang ibu terlihat saat menceritakan kehilangan sang anak kepada Wartawan.

"Saya sering jualan sate sama suami saya, terkadang lesu, kalau anak belum ketemu. Saya berharap dia pulang sebelum Ujian Nasional (UN) berlangsung, karena dia sudah kelas 3 SMP," cetusnya.

Sebelum dia hilang, dia pernah dipukul sama bapaknya sebanyak 2 kali, lepas itu tidak pernah lagi dipukul. Karena memang anak saya yang tidak mau dilarang sama bapaknya waktu itu, sebab dia pengen bejalan sama temanya.

"Aisyah kalau pergi keluar rumah sama kawannya, paling lambat jam 9 malam sudah dirumah, Tak pernah lewat dari jam 10 malam," sedihnya pula.

Upaya Sumrati mencari Aisyah tidak kunjung ketemu. Mulai bertanya sama teman sekelasnya, Guru dan sudah memberitahu kepada Kepala Sekolah bahwa Aisyah tidak pulang kerumah sejak waktu itu (Hari Senin red).

Menurut pengakuan Karmila teman sekelasnya, dia sempat melihat Aisyah di persimpangan Blok D di Jalan Kilo 8, memakai baju kaos panjang warna hitam bercampur ping. Selain itu, ada gambar donal bebek, pakai jaket warna biru tua dan mengenakan jilbab.



"Kata kawan kelasnya, dia punya pacar. Tapi saya tidak tau orangnya yang mana, kata kawanya lagi, nama pacarnya si Toni dan Idod," jelasnya.

"Aisyah kata bapaknya, dia  membawa uang sebesar Rp 200.000 ribu, diiringi motor vario les putih, tapi motor itu tidak tau punya siapa," ungkapnya.

Sebelum kejadian ini, ia mengakui, Aisyah pernah dipukul sama abang tirinya, sampai mengeluarkan darah dibagian hidung Sebab, abang tirinya marah karena anak saya ketahuan isap Lem Kambing.

"Itu lama sudah kejadiannya, waktu anak saya masih kelas 1 SMP, semenjak itu tidak pernah dipukul lagi. Dia ini sering melawan dengan bapaknya, tapi kalau dengan saya kadang-kadang saja," tungkasnya.

Atas kejadian ini, Sumrati melaporkan kehilangan anak, pada hari Rabu 29 Maret 2017 ke Polsek Kilo 8. Namun, sampai saat ini laporan dari ibu korban belum juga mendapat persetujuan oleh pihak Kepolisian setempat.

"Suratnya belum ada saya terima, bukti saya sudah melapor itu, sama sekali tidak ada, sewaktu saya melaporkan anak saya ke Polisi, tidak arahan, dan agak sedikit dilambat-lambatkan," ngakunya.

Bagi siapa saja yang melihat, bahkan menemukan Asiyah. Diharapkan dapat menghubungi nomor Hp ibu korban 082283116524 atau melaporkan langsung ke Polsek terdekat. (rkc)

Halaman :

Berita Lainnya

Index